Mohon tunggu...
Kamaruddin
Kamaruddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengingat bersama dengan cara menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Nasi Bebek Kuntilanak Pak Nasir, Santapan Malam Sejak Masa Konflik

11 Oktober 2022   16:17 Diperbarui: 13 Oktober 2022   21:17 1289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spanduk rumah makan bebek kuntilanak Pak Nasir | Foto: Dokumentasi Pribadi

Bebeknya lumayan lembut, rempah di kuahnya juga terasa. Awalnya tidak pedas, tapi saat nasi sudah habis baru terasa pedas karena rempahnya di lidah. Di kuahnya juga ada kelapa yang diparut kasar yang bersumber dari kelapa gonsengnya. Menambah tekstur dan rasa kuahnya.

***

Larut malam ! Minggu, 24 September 2022, saya menatap ke arah langit sembari mengangkat tangan meraba hujan dan memastikan hujan deras yang turun sejak magrib tadi sudah reda. Meninggalkan basah pada aspal Jalan Soekarno - Hatta, Lampeuneurut, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar.

Mobil meluncur, Hendri memiliki tanggung jawab penuh pada kursi kemudi, di sampingnya, Haya. Sementara saya, duduk di kursi tengah sendiri. 

Jalanan lengang efek cuaca sejuk tengah malam. Toko-toko di sepanjang jalan tutup lebih awal. Lampu pinggir jalan tampak ragu memancarkan cahaya.

Hawa sejuk menyelimuti Aceh Besar dalam pekat kegelapan tengah malam dan keheningan. Perut pun menjadi lapar, setelah berunding, kami bertiga sepakat makan malam di 'Rumah Makan Bebek Kuntilanak Pak Nasir'.

Rumah makan Pak Nasir atau sering disebut nasi bebek kuntilanak berlokasi di Gampong Turam, Kecamatan Darul Kamal, Aceh Besar. Berada di pelosok, benar-benar jauh dari keramaian kota. Berjarak 10 kilometer dari Jalan Soekarno - Hatta, Aceh Besar.

Hendri mengendarai mobil santai, hanya 40 kilometer per jam. Kiri dan kanan jalan terhampar pelataran sawah yang luas tak berujung karena ditutupi gelap malam. Hanya ada satu dua sepeda motor yang lalu lalang.

Kami memasuki Gapura Gampong Turam. Lalu disambut lorong kecil rabat beton hanya muat satu unit mobil. Kiri kanan hanya ada semak belukar yang menelungkupi jalanan.

Sepi dan gelap, hanya lampu mobil sebagai sumber cahaya. Setelah melewati jalan sempit yang berliku, akhirnya tibalah kami di rumah makan bebek kuntilanak Pak Nasir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun