Demi mengurangi kecelakaan kerja di pabrik, Federasi Kebangkitan Buruh Indonesia-Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera-Indonesia Aceh (FKUI-KSBSI) melakukan pelatihan dasar-dasar  Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Kegiatan tersebut digelar di SEI Hotel, Kamis, 30 Juni 2022 dengan Tema "Basic training dan pelatihan dasar-dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta manfaat menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
Ketua KSBSI Aceh, T. Ayatullah Bani Baet menyampaikan tujuan didirikannya serikat dan bagaimana cara mendirikan serikat dilingkungan perusahaan adalah cukup terdiri dari minimal 10 pekerja/kelompok  sudah dapat membentuk serikat pekerja.
Selanjutnya melakukan pendaftaran serikat buruh atau federasi serikat pekerja/serikat buruh dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada dinas tenaga kerja setempat untuk didaftarkan.
"Adapun manfaat bergabung dan membentuk serikat buruh yaitu untuk memberikan perlindungan, pembelaan hak dan kepentingan, serta meningkatkan kesejahteraan yang layak bagi pekerja atau buruh dan keluarganya," kata Ayatullah.
Sekretaris FKUI Aceh, Zulfan Jaya, menekankan bagaimana membangun mitra yang baik dengan perusahaan. Serikat buruh adalah mitra perusahaan dalam membangun hubungan kerja yang harmonis dan berupaya menciptakan hubungan kerja antara perusahaan dengan pekerja harus ada komitmen bersama untuk mematuhi norma dan aturan ketenagakerjaan yang berlaku.
Kemudian, dalam praktek hubungan industrial seperti pengakuan keberadaan serikat pekerja di perusahaan. Lalu, menempatkan serikat pekerja sebagai organisasi mandiri dan mitra dalam mewujudkan hubungan harmonis antara buruh dengan perusahaan agar rasa saling percaya sehingga kedua belah pihak memiliki kepentingan dan tujuan bersama.
"Sehingga dapat melakukan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang merupakan bagian dari upaya menciptakan hubungan harmonis  buruh dengan Perusahaan," tegas Zulfan.
Bidang Pengawasan Disnaker, Dody Harmides, menjelaskan aturan keselamatan kerja pada pekerja sudah di atur dalam undang-undang kesehatan dan keselamatan kerja, hanya kita harus menjalankan dengan baik dan benar.
"Semua pekerja harus mengetahui bahaya dari bahan dan peralatan yang mereka tangani, semua bahaya dari operasi perusahaan serta cara pengendaliannya," ujar Dody.