Meureudu, 28 Juni 2022Â -- Sekda Pidie Jaya, Ir. Jailani serukan pentingnya meningkatkan derajat kesehatan melalui pembangunan kesehatan pada saat membuka secara resmi Pelatihan Penyegaran dan Update Calon Pendamping/Pelatih Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Tingkat Kabupaten dan Puskesmas Kabupaten Pidie Jaya, Aceh pada (28/6).
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Pidie Jaya, dan difasilitasi Dinas Kesehatan Aceh dengan dukungan UNICEF Indonesia dan Flower Aceh sebagai mitra pelaksana di Hotel Ananda Pidie Jaya.
"Penting meningkatkan derajat kesehatan untuk memperkuat kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, salah satunya kesehatan balita  anak usia nol sampai dengan lima tahun melalui pendekatan Manajeman Terpadu Balita Sakit (MTBS)," kata Jailani.
Menurutnya, pelayanan MTBS mencakup upaya perbaikan manajemen penatalaksanaan terhadap penyakit seperti pneumonia, diare, campak, infeksi HIV malnutrisi serta upaya peningkatan pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit seperti imunisasi, pemberian  Vitamin K, Vitamin A, dan konseling pemberian ASI atau makanan. Apalagi saat ini kita sedang melaksanakan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) agar anak-anak di Pidie jaya bisa terhindar dari penyakit Campak, Rubella, Difteri Polio dan lain sebagainya.
Lebih lanjut Sekda Ir Jailani mengharapkan agar pelaksanaan pelatihan MTBS oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya dengan dukungan UNICEF dan LSM Flower Aceh sebagai mitra pelaksana dapat meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan dan bermanfaat untuk anak-anak di Aceh.
"Kami berharap pelatihan tentang manajemen pelaksanaan MTBS di Puskesmas bisa menambah pengetahuan dan keahlian tenaga kesehatan dan dapat diterapkan pada pelaksanaan pelayanan kesehatan anak balita di 12 puskesmas yang ada di kabupaten Pidie Jaya. Semoga anak-anak balita kita semua sehat dan dapat menjadi penerus estafet kepemimpinan di masa mendatang," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Pidie Jaya, Eddy Azwar, SKM, M.Kes, bersyukur Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Pidie Jaya mendapatkan dukungan yang luar  biasa oleh Pemerintah baik Bupati maupun Sekda, sehingga teman -- teman Puskesmas dapat lebih bersemangat untuk bekerja.
"Kami juga berterima kasih kepada UNICEF dan Flower Aceh yang akan membersamai kita dalam melakukan dukungan peningkatan kapasitas, semoga dalam 3 hari kedepan mendapatkant ilmu baru sehingga meningkatkan kinerja puskesmas dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat PIdie Jaya," ucapnya.
Sementara itu, perwakilan Dinas Kesehatan Aceh sekaligus narasumber pelatihan, Lisna Andria, SKM, MKM, mengatakan, angka kematian balita masih terjadi di Aceh, dimana merupakan salah satu indikator RPJMN 2020-2024. Angka kematian balita dapat dicegah jika MTBS ini dilakukan dengan optimal di puskesmas.
"Besar harapan melalui pelatihan ini dapat merefresh pengetahuan dan kemampuan tenaga medis di Pidie Jaya sehingga dapat optimal melakukan tata laksana balita sakit dengan pendekatan MTBS agar berdampak pada pencegahan kematian bayi dan balita di Pidie Jaya," harapnya.
Mewakili UNICEF Aceh, dr Tira Aswitama menegaskan komitmen UNICEF sebagai Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memiliki mandat untuk berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan dan kesehatan anak di Aceh.
"UNICEF tidak asing lagi di Aceh, dukungan UNICEF untuk Aceh telah berlangsung sejak lama. Untuk siklus tahun 2021-2025, sektor yang didukung yaitu pada bidang kesehatan, nutrisi, air sanitasi, Â perlindungan anak, dan kebijakan sosial," tegas dr. Tira.
Sementara  untuk Pidie Jaya, lanjutnya, fokus komitmen untuk nutrisi, Kesehatan ibu anak dan imunisasi untuk kurun waktu 2022 -- 2023. Pidie Jaya sebagai salah satu lokus stunting tahun 2022 yang di tetapkan oleh Nasional, sehingga dukungan UNICEF sejalan dengan prioritas pemerintah, karena MTBS selain bertujuan menurunkan kematian bayi balita, juga merupakan salah satu intervensi dalam penanggulanan stunting.Â
"Apresiasi terhadap komitmen Pemerintah Pidie Jaya, termasuk kehadiran Sekda Pidie Jaya, Ir. Jailani dan jajarannya dalam kegiatan pelatihan ini. Kami berharap kerja bersama Pemerintah Aceh, UNICEF, dan Flower Aceh sebagai mitra pelaksana, dalam pelatihan kali ini dapat bermanfaat bagi para tenaga Kesehatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan, dan bagi masyarakat sebagai penerima manfaat akhir," tegasnya.
Direktur Eksekutif Flower Aceh, Riswati menjelaskan seputar pelatihan MTBS dan tujuannya. Pelaksanaan  pelatihan penyegaran dan update pendamping/Pelatih MTBS sebagai salah satu upaya terstruktur untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan Ibu, bayi baru lahir dan anak terpadu di Aceh, termasuk saat bencana atau krisis kesehatan.
"Pelatihan yang akan berlagsung selama 3 hari pada 28 sd 30 Juni ini melibatkan 26 orang tenaga kesehatan sebagai peserta, 24 dari puskesmas dan 2 dari Dinas Kesehatan yang merupakan dokter, bidan dan perawat  dari puskesmas. Kegiatan ini bertujuan untuk  memberikan penyegaran dan update MTBS bagi calon pendamping/pelatih kalakarya MTBS tingkat kabupaten dan Puskesmas. Pelatihan juga bertujuan untuk menyepakati perencanaan dan penjadwalan pelatihan kalakarya tingkat Puskesmas," paparnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H