"Untuk masakan tertentu butuh Bang Din. Kalau tidak ada Bang Din menu tersebut tidak tersedia. Mulai dari proses bumbu hingga aduk harus Bang Din yang kerjakan," ungkap Fitri.
Sehari habis rata-rata 30 Kg beras
Fitri mengaku pelanggan yang datang ke warungnya tidak hanya dari warga sekitar, melainkan ada juga dari luar kota. Mereka datang dari luar kota khusus untuk makan di Warung Bang Din. "Dari Lhokseumawe pernah kesini khusus untuk makan siang. Biasanya mereka telepon dulu," ujar Fitri.
Memiliki pelanggan yang banyak, sehari Warung Bang Din rata-rata menghabiskan 30 kilogram beras. Sementara jumlah pekerja saat ini tujuh orang. Warung Bang Din mulai buka pukul 11.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB.
Cuaca di luar masih seperti semula ketika kami baru tiba. Jalanan masih lengang, pikiran pun sudah tenang setelah perut kenyang. Pembeli Warung Bang Din terus bergantian berdatangan. Makin siang, makin ramai. Fitri kembali ke meja kasir, memastikan uang kembalian pembeli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H