Mohon tunggu...
Kamaruddin
Kamaruddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengingat bersama dengan cara menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Padebooks Luncurkan Buku De Atjehers: Dari Serambi Mekkah ke Serambi Kopi

16 Oktober 2021   20:10 Diperbarui: 16 Oktober 2021   22:07 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis, Saiful Akmal (baju batik) dan Editor, Muhajir Al Fairusy (kemeja kotak-kotak) | Dokpri.

Banda Aceh - Padebooks meluncurkan buku yang berjudul De Atjehers : Dari Serambi Mekkah ke Serambi Kopi. Peluncuran sekaligus bedah buku ini dilakukan di Warung Kopi Montes, Sabtu, 16 Oktober 2021.

Buku tersebut diluncurkan tiga jilid secara bersamaan. Buku De Atjehers : Dari Serambi Mekkah ke Serambi Kopi itu menceritakan tentang berbagai ragam dan fenomena masyarakat Aceh dalam menikmati secangkir kopi. Sebagaimana diketahui, Aceh terkenal dengan 1001 warung kopi.

Penggagas buku, Saiful Akmal, mengatakan buku yang diinisiasi oleh beberapa orang termasuk, lhee sagoe press, padebooks dan lain sebagainya ini mengurai berbagai fenomena warung kopi dan ngopi sebagai salah satu alat transformasi budaya yang paling revolusioner di Aceh dalam lebih dari satu dekade terakhir.

Ekosistem yang diciptakan oleh kopi, kata Saiful, budaya ngopi, warung kopi serta penikmat kopi di Aceh tidak hanya berhenti disana, tapi lebih dari itu, bisa menjadi sarana bagi siapa saja, kapan saja, dan dimana saja untuk menyelesaikan problematika sosial secara egaliter, rileks dan bersahaja.

Kemudian, warung kopi mampu menjadi tempat di khalayak masyarakat Aceh dalam menyelesaikan berbagai macam permasalahan. "Buku dengan tema kopi seperti ini adalah yang pertama di Aceh. Padahal kita tahu, Aceh terkenal dengan seribu warung kopinya, itulah alasan kenapa kita tulis buku ini," kata Saiful.

Saat sesi bedah buku | Dokpri.
Saat sesi bedah buku | Dokpri.

Editor buku, Muhajir Al Fairusy, menyampaikan buku tentang kopi ini juga menjadi legacy atau warisan untuk anak cucu kedepan. Tulisan di buku ini di ceritakan dari berbagai perspektif teman-teman yang ingin menceritakan tentang kopi dan warung kopi.

"Lahirnya buku ini juga merupakan keresahan yang ada didalam diri kita, kita memiliki banyak sekali warung kopi dan kopi enak tapi tidak pernah kita tuangkan dalam tulisan untuk menjadi cerita," tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun