Banda Aceh - Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke 32 tahun, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Flower Aceh memberikan penghargaan kepada sejumlah Community Organizer (CO) atau tokoh perempuan akar rumput dan aktivis perempuan di Aceh.
Penghargaan untuk tokoh perempuan dan aktivis Aceh itu diberikan secara virtual dalam webinar dengan tema "Kontribusi Perempuan Akar Rumput dalam Perdamaian dan Pembangunan Perdamaian Aceh". Sementara, penghargaan secara langsung diberikan kepada pendiri dan demisioner Flower Aceh, di ruang VIP Kyriad Muraya Hotel Aceh, Kamis, 23 September 2021.
Direktur Eksekutif Flower Aceh, Riswati, mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah bersinergi bersama Flower Aceh dalam upaya pemberdayaan dan pemenuhan hak-hak perempuan dan anak di Aceh.Â
Terutama kepada perempuan akar rumput di Aceh yang telah berkontribusi secara sukarela dan berkelanjutan di bidang kesehatan dan gizi, pemberdayaan ekonomi, lingkungan, kebencanaan, perlindungan perempuan dan anak, dan kepemimpinan perempuan  yang mendukung dalam perdamaian dan pembangunan Aceh.
Ia menjelaskan berdasarkan hasil pengorganisasian Flower Aceh, tercatat sebanyak 157 tokoh perempuan akar rumput mulai menguat dan mampu mewarnai pembangunan tingkat desa, baik di bidang kesehatan, ekonomi, kepemimpinan, kebencanaan dan lingkungan.
Â
"Tokoh perempuan akar rumput yang adalah mereka yang memiliki kepedulian mengabdikan dirinya dalam menangani berbagai persoalan di akar rumput akibat kemiskinan, akses informasi, diskriminasi dan ketidakadilan," kata Riswati.
Dalam webinar yang dipandu oleh pendiri Flower Aceh, Suraiya Kamaruzzaman menghadirkan narasumber yang merupakan tokoh perempuan akar rumput.Â
Dimulai oleh, Mariaton sebagai petugas Posyandu dan penerima penghargaan keluarga peduli Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) di Pidie yang menyoal isu Perempuan dan Kesehatan.Â
Ia mengingatkan perempuan untuk selalu hidup sehat, terutama kesehatan reproduksi. Dirinya juga kerap memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait kesehatan kespro dan sosialisasi terkait KB dan manfaat dari KB.
"Saat penyuluhan di posyandu saya juga menyampaikan tentang kesehatan bagaimana mengurus kesehatan diri sendiri, kami juga menyarankan ibu-ibu untuk olahraga dan makan-makanan yang bergizi dengan mengonsumsi daun kelor," kata Maria yang juga peraih penghargaan dari HKSR.
Pelaku Usaha dan Pengurus Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Aceh Besar, Lilis Suryani, mengatakan selama ini dirinya mendampingi ibu di desa dampingan Flower Aceh untuk fokus pada pemberdayaan Usaha Kecil Mikro (UKM). Menurutnya, UKM merupakan sebuah wadah untuk menghidupi diri sendiri khususnya kaum perempuan