Tiga belas tahun lalu, legenda Danau Toba terpatri diingatan kala saya masih duduk di bangku sekolah dasar. Saat itu, cerita legendaris Danau Toba yang disiarkan sebuah televisi menjadi tontotan paling saya tunggu sembari menyantap makan siang. Namun, puluhan tahun terjeda, memori ingatan saya tak kuat lagi mengunggah kisah danau Toba persis seperti ulasan telivisi saat itu. Tiga belas tahun bukanlah waktu pendek.
Tapi, di zaman serba terkoneksi maya, cerita legenda dari tanah Toba itu masih bisa diakses lewat mesin pencari google, dinding-dinding media sosial seperti Facebook, Instagram dan lainnya. Awal kisah terbentuknya danau raksasa di Asia Tenggara itu, menurut cerita masyarakat, bermula pada zaman dahulu, hiduplah seorang pemuda yatim piatu bernama Toba. Toba sehari-hari menghabiskan waktu mencari ikan di sungai, tidak begitu jauh dari rumahnya.Â
Suatu hari, saat sedang mencari ikan di sungai, seekor ikan mas besar tersangkut di mata pancing pemuda itu. Terpesona akan sisik emas si-ikan, Toba memilih untuk memelihara ikan emas tersebut. Tapi, masih menurut literatur legenda, Ikan emas yang di pelihara Toba itu tiba-tiba menjelma menjadi seorang perempuan cantik.Â
Karena kecantikan dari jelmaan ikan emas itu, akhirnya Toba pun jatuh cinta dan memutuskan untuk menikahinya. Pernikahan itu penuh dengan persyaratan. Sang putri jelmaan ikan emas itu memberi persyaratan kepada Toba untuk merahasiakan wujud aslinya kepada siapapun.
Kehidupan mereka setelah menikah sangatlah harmonis. Hingga mereka dikaruniakan seorang anak laki-laki bernama Samosir. Suatu hari, sang Ibu meminta Samosir untuk mengantar makanan untuk ayahnya Toba. Di tengah perjalanan Samosir lapar, lalu memakan makanan yang merupakan bekal untuk ayahnya.
Setiba di tempat Toba, sang anak mengaku sudah menghabisi bekal karena kelaparan. Sontak, Toba murka, ia marah besar hingga mengeluarkan kata-kata yang diharamkan dalam pernikahannya dengan sang putri jelmaan ikan.
Nah, seperti cerita legendaris Danau Toba yang disiarkan di televisi saat itu, akibat melanggar persyaratan itu, awan menjadi gelap, hujan turun begitu lebat tanpa henti berhari-hari, hingga menenggelamkan semua yang ada. Lalu membentuk sebuah danau besar yang kini dikenal dengan nama Danau Toba. Sementara pulau di tengah danau itu bernama Pulau Samosir. Demikian cerita menurut legenda rakyat.
Sementara, cerita terbentuknya Danau Toba menurut ilmu sains, berawal dari letusan maha dahsyat yang terjadi pada gunung api supervolcano (Gunung Api Purba Toba). Letusan tersebut membentuk Pulau Samosir dan Kaldera Toba yang kemudian cair dan membentuk danau, yaitu danau indah yang kelak menjadi daya tarik wisata di Sumatera UtaraÂ
Destinasi Wisata Super Prioritas Kelas Dunia