"Kalau air di Sungai Krueng Daroy ini surut, turun ke bawah, masih ada fondasi, fondasi bekas tembok keliling yang di bangun untuk menghubungkan 'Pinto Khop' menuju ke 'Gunongan'," kata Pak Marnis.
Ia menyampaikan sebelum pandemi masyarakat senang bermain disini, karena sangat ramah anak. Selain itu, anak-anak kreatif juga sering buat kegiatan disini seperti Music and Art Festival yang dibuat Disbudpar Banda Aceh.
"Karena ini tempat bersejarah, jadi pengunjung juga harus bisa menjaga diri berkunjung kesini, jangan berbuat maksiat, jangan bertingkah aneh-aneh lah disini," tutup Pak Marnis menutup pertemuan kami. Pak Marnis pun melanjutkan aktifitasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H