Banda Aceh - Empat Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional (HI) Universitas Almuslim terpilih sebagai presenter dalam konferensi internasional yang diselenggarakan secara online dan Offline di Grand Inna Bali Beach Hotel, Bali, 10-11 Juni 2021.
Keempat mahasiswa yang berkesempatan menjadi presenter dalam konferensi Global Social Justice Conference (GSJC) 2021 itu adalah Luis Aryana dari Sigli, Reza Alfarisi dari Pante Gajah, Alif Iandani dari Geudong-Geudong, dan Mukramati dari Jangka.
Ketua Program Studi (Prodi) Universitas Almuslim, Fauzi, mengatakan empat mahasiswa ada yang baru semester II dan ada juga yang semester IV.
"Mereka diminta kirim abstrak, kemudian dinilai oleh tim ahli, Â setelah lolos mereka diminta kirim full paper. Kemudian mereka presentasi, peserta ada dari dosen, peneliti," kata Fauzi kepada KBA.ONE, Minggu, 13 Juni 2021.
Ia mengatakan sudah saat mahasiswa jurusan HI Universitas Almuslim terlibat langsung dalam konferensi-konferensi internasional supaya mahasiswa tidak hanya terlibat dalam forum ilmiah tingkat nasional.
Pembimbing Karya Ilmiah, Risky Novialdi, menyampaikan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan khususnya Prodi HI Universitas Almuslim selalu mendidik mahasiswa agar mampu melahirkan karya Ilmiah dan terlibat dalam konferensi-konferensi.
"Dengan begitu dunia akademis di perguruan tinggi bisa memberikan kontribusi dalam mengkritisi dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan di kehidupan sosial masyarakat," tegasnya.
Lusi Aryana, salah seorang Mahasiswa Jurusan HI Universitas Almuslim mengaku sangat senang dapat mengikuti kegiatan tersebut, dengan peserta yang berasal dari berbagai profesi diantaranya, dosen, mahasiswa, aktivis dan peneliti dari beberapa negara.
Â
"Ada yang dari Vietnam, India, Kolombia, dan Amerika Serikat. Melalui Konferensi ini bisa menambah pengalaman dan koneksi dengan rekan-rekan dari seluruh dunia." sebut Lusi.
Untuk diketahui, dalam kegiatan tersebut mahasiswa HI Umuslim mengangkat dua tema. Kelompok pertama yang diketuai oleh Lusi Aryana membahas tentang "The Impact of The Myanmar Military Coup on The Opportunity To Relocate Foreigh Industry In Myanmar To Other ASEAN Countries," dan  Kelompok kedua yang diketuai oleh Mukramati membahas tentang "The Role of  China and United State as a 'Balance of Power' in Asia Pacific."
Kegiatan Konferensi ini disupport oleh Ford Foundation, School of Government and Public Policy Indonesia, dan Universitas Warmadewa, Bali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H