Mohon tunggu...
Kamaruddin
Kamaruddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengingat bersama dengan cara menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Karangan Bunga Ucapan Selamat kepada Pemerintah Aceh, Rizza: Bukti Orang Aceh Kaya

17 Februari 2021   21:28 Diperbarui: 17 Februari 2021   21:49 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Domisioner Ketua BEM FISIP USK, Dok Pribadi

Berdasarkan data yang di rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, 15 Februari 2020. Provinsi Aceh kembali berada di urutan pertama sebagai Provinsi termiskin di Sumatera.

BPS mencatat jumlah penduduk miskin di Aceh September 2020 sebesar 15,43 persen dibandingkan Maret 2020 sebesar 14,99 persen. Terjadi penambahan penduduk miskin di Aceh sebesar 19 ribu orang atau 833,91 ribu dibanding Maret 2020 yang hanya 814, 91 ribu orang.

Berdasarkan pantauan penulis, Rabu, 17 Februari 2021, sejumlah sepuluh papan bunga ucapan selamat kepada Pemerintah Aceh terpasang di sepanjang Jalan Teuku Nyak Arief tepat di depan Kantor Gubernur Aceh.

Adapun sepuluh papan bunga yang terpasang tersebut mengatasnamakan diri berbagai macam. Seperti dari Mugee Ungkot (Penjual Ikan), Rakyat Miskin, Kaum Dhuafa, Korban Meulisan (Korban Janji), Mantan Penjilat, serta Ex Pengsuih (Mantan Penasehat Khusus).

Menanggapi hal tersebut, Demisioner Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Syiah Kuala (USK), Teuku Rizza Muly, mengatakan dengan bertebarnya papan bunga ucapan dari kalangan bawah itu untuk pemimpinnya membuktikan kalau orang Aceh kaya-kaya.

Domisioner Ketua BEM FISIP USK, Dok Pribadi
Domisioner Ketua BEM FISIP USK, Dok Pribadi
"Hal itu dapat dilihat dari kiriman papan bunga yang bertebaran di depan kantor Gubernur Aceh hari ini, ada dari mugee engkot, rakyat jelata hingga kaum dhuafa pun ikut memberikan papan punga. Artinya, dengan berbagai latar belakang pekerjaan masyarakat Aceh kebutuhan primernya sudah terpenuhi," kata Rizza, Rabu, 17 Februari 2021.

Sementara itu, Rizza juga menyampaikan bukan bermaksud ingin mengglorifikasi sejarah Aceh untuk indonesia. Namun hal tersebut juga tidak bisa kita lupakan, hingga saat ini Aceh merupakan bagian dari Indonesia.

Menurutnya, pemuda, mahasiswa, pemerintah dan juga elemen lainnya harus membentuk pondasi dan komponen yang konkrit untuk pembangunan Aceh ke depan. "Ini masalah bersama, masalah Aceh juga masalah Indonesia dalam kesatuan negara, maka memperbaiki masalah ini turut membantu  menyelesaikan salah satu masalah negara," tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun