Mohon tunggu...
kamara ahmad
kamara ahmad Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Agama Islam
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hoby bermain catur, menulis dan membaca. BATITI ADAT BANUA HARAT, BASULUH IMAN DUNIA TARANG.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menelusuri Kurikulum Merdeka

27 Agustus 2022   22:15 Diperbarui: 27 Agustus 2022   22:26 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menelusuri Kurikulum Merdeka, Oleh Ahmad Kamara, S.Ag (Guru SMP Negeri 3 Kusan Hilir)

Sebuah ungkapan dalam bahasa arab dari Sahabat Nabi, Ali bin Thalib ; Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian.

Kemajuan pengetahuan dalam perkembangan zaman merubah pola pikir untuk beradaptasi mendidik anak. Karena ilmu bersifat dinamis sehingga kurikulum menyesuaikan juga dengan kondisi sekarang. 

Kurikulum merdeka mampukah menjawab permasalahan zaman yang diharapkan masyarakat. Yang diharapkan Pemerintah mengatasi semua permasalahan yang dihadapi pendidikan sekarang. Siapa yang berjuang untuk memberikan teladan hingga jadi panutan pelajar. Mari kita sama-sama menelusuri pengembangan kurikulum merdeka.

Kurikulum merdeka masih dalam proses penyampaian kepada sekolah yang menerapkannya dan sekolah berusaha untuk mengenal materi tentang Capaian Pembelajaran (CP), menganalisis CP menjadi Tujuan Pembelajaran (TP), menyusun TP-TP menjadi Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan menyusun Modul Ajar serta bagaimana menyusun Model Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum merdeka dengan pilihan yaitu mandiri belajar, mandiri berbagi, dan mandiri berubah.

Bagi sekolah yang sudah menerapkan kurikulum merdeka dengan segera untuk mempelajari dan menerapkannya mulai tahun ini, diharapkan tahun depan dapat berbagi dengan sekolah lain yang akan menerapkan kurikulum merdeka. 

Semua kita punya harapan. Harapan kita sekarang, bagaimana kita bisa berbuat untuk siswa dalam meningkatkan belajar yang baik, yang kreatif dan yang inovatif, haruskah kita membangun harapan dalam kurikulum merdeka.

Harapan seperti Ibarat pohon pisang yang tak mau mati sebelum berbuah, karena ingin agar kehadirannya memberi manfaat sebelum saat terakhirnya tiba. Sebelum saat terakhirnya tiba, ia telah menyiapkan tunas-tunas sebagai generasi penerusnya.

Kurikulum merdeka kita anggap sebagai ujian, kita lagi diuji. Di balik ujian pasti ada hikmahnya yang membuat kita semakin bersyukur dengan adanya kurikulum merdeka. Semua itu kita kerjakan dengan perasaan dan penuh keikhlasan.

Perjuangan seorang guru sungguh luar biasa. Meski sekolah berada di pedesaan, tak lantas kami bersantai-santai tanpa perjuangan. Membangun masa depan bangsa melalui pendidikan bagi peserta didik terus dilakukan. Tak peduli rasa lelah, mereka tunjukkan kecintaan pada profesi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun