Mohon tunggu...
Kamal Ramdhan
Kamal Ramdhan Mohon Tunggu... Lainnya - Kampung Cokelat

Seorang ayah...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jihad Itu...Ya Bekerja Keras!

15 Maret 2010   17:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:24 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_94528" align="alignleft" width="300" caption="google.com"][/caption] "Sesungguhnya Kami menciptakan manusia dalam keadaan susah payah." (QS Al Balad: 4)

Era sekarang adalah era dimana terorisme menjadi ancaman serius yang merusak sendi-sendi agama dan kemanusiaan. Terorisme telah menjadi sedemikian kronis sebagai penyakit yang menggerogoti nilai-nilai Islam sebagai agama rahmatan lil alamin, Agama yang mengajarkan kasih sayang kepada sesama. Agama yang saya anut sejak saya dilahirkan.

Saya sendiri kadang malu karena tidak bisa berbuat banyak terhadap saudara-saudara saya semuslim yang terlanjur mempunyai paham - apa yang dikatakan orang - sebagai terorisme itu.

Fanatisme Bukanlah Agama

Agaknya ungkapan diatas bukanlah omong kosong. Fanatisme adalah bentuk mencintai sesuatu secara berlebihan yang terang-terangan dilarang oleh Allah. Allah adalah dzat yang sangat pencemburu. Dia tidak mau disamakan dengan apapun bahkan dalam urusan cinta sekalipun. Tidak boleh makhluq mencintai makhluq secara berlebihan. Paham terorisme adalah paham dimana mereka menganggap telah mencintai agama dan Tuhannya sepenuh hati. Padahal pada kenyataannya mereka sebenarnya hanya menginginkan masuk surga. Mereka sangat mencintai dan rindu secara berlebihan kepada surga, kepada bidadari-bidadari penghuni surga yang pada hakikatnya adalah sebagai makhluk yang diciptakan Allah. Ya, surga adalah makhluq (yang diciptakan Allah), bukan khaliq (dzat yang menciptakan).

Begitu pun sebaliknya, Allah sangat melarang membenci sesuatu secara berlebihan. "...Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa." (QS Al-Maidah, 5:8).

Apa yang Harus Dilakukan ?

Tetap yang harus kita lakukan adalah berjihad dalam arti bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu karena Allah, bukan karena yang lain. Jihad dalam bahasa arab berasal dari kata "jahada" yang artinya bersungguh-sungguh. Banyak uraian kata yang berasal dari kata jahada ini, seperti mujahid, ijtihad, mujtahid, mujahadah dan lain sebagainya. Saya tidak akan membahas panjang lebar tentang kata-kata tersebut karena saya hanya ingin menjelaskan tentang jihad saja.

Jihad yang sesungguhnya dan sangat berat adalah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup. Orang yang bersungguh-sungguh dalam bekerja keras akan mendapatkan tempat yang tinggi disisi Allah, tidak hanya surga. Bahkan kenikmatan langsung dapat melihat Allah akan didapatkan bagi orang-orang yang bekerja keras dalam memenuhi nafkah hidupnya. Karena hakikat bekerja keras adalah beribadah kepada Allah. "Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku". Manusia tidak akan mampu beribadah jika kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi, maka bekerja keras adalah hukumnya wajib.

Adalah hal biasa jika dalam kehidupan ini ada senang ada sedih, ada susah ada gembira. Itulah kenapa Allah menciptakan manusia dalam keadaan susah dan payah, agar manusia mau beribadah dan tunduk kepada-Nya. Caranya yaitu dengan bekerja keras semampunya mencari ridha Allah dengan jalan yang baik dan benar, bukan dengan menghalalkan segala cara bahkan menghalalkan darah saudaranya sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun