Berikut adalah beberapa hal yang menjadi keuntungan dari pemanfaatan teknologi Ai dalam dunia pesantren:
- Efisiensi dan Efektivitas
   AI dapat mengotomatisasi berbagai tugas administratif dan akademik, sehingga pengajar dapat lebih fokus pada pembinaan dan interaksi langsung dengan santri. Hal ini juga meningkatkan efektivitas proses pembelajaran.
- Personalisasi Pembelajaran
   Dengan AI, pembelajaran dapat lebih dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing santri, sehingga setiap santri dapat belajar dengan kecepatan dan cara yang paling sesuai bagi mereka.
- Akses ke Sumber Belajar yang Lebih Luas
  AI dapat membantu santri mengakses berbagai sumber belajar yang mungkin tidak tersedia secara lokal, seperti kursus online, tutorial, dan materi pembelajaran digital dari berbagai belahan dunia. Semakin banyak informasi yang santri dapatkan akan memberikan pandagan-pandangan baru dalam isinbatul ahkam ketika ada agenda bahtsul masail yang biasa diadakan di pondok pesantren.
Hambatan dalam Pemanfaatan AI
      Sejalan dengan pemanfaatan dan keuntungan dari teknologi AI tentunya juga memiliki beberapa hambatan yang mungkin akan dihadapi, berikut adalah beberapa hambatan penggunaan AI di dunia pondok pesantren:
- Keterbatasan Infrastruktur
        Tidak semua pesantren memiliki akses ke teknologi dan infrastruktur yang diperlukan untuk mengimplementasikan AI. Keterbatasan ini dapat menjadi hambatan utama dalam memanfaatkan teknologi AI, terlebih di pondok pesantren salafiyah yang masih berpegang teguh dalam pembelajaran tradisional.
- Keterbatasan Sumber Daya Manusia
        Penggunaan AI memerlukan tenaga ahli yang mampu mengelola dan mengembangkan sistem AI. Pesantren mungkin kesulitan untuk menemukan atau melatih staf yang memiliki keahlian di bidang ini.
- Masalah Etika dan Keamanan
        Penggunaan AI juga menimbulkan kekhawatiran tentang privasi dan keamanan data. Pesantren harus memastikan bahwa data santri dan proses pembelajaran dilindungi dengan baik.
- Resistensi terhadap Perubahan
        Adopsi teknologi baru sering kali menghadapi resistensi dari para pengajar dan santri yang sudah terbiasa dengan metode tradisional. Perubahan budaya dan kebiasaan ini memerlukan waktu dan pendekatan yang hati-hati, jangan sampai kehadiran AI justru menghilangkan ruh pembelajaran di pondok pesantren tersebut.
Kesimpulan