Mohon tunggu...
Kamalia Purbani
Kamalia Purbani Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Pemerintahan, Lingkungan Hidup dan Pemberdayaan Perempuan

Purnabakti PNS Pemerintah Kota Bandung. Terakhir menjabat Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan. Pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Pemberdayaan Perempuan, Kepala Kantor Litbang, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya, Kepala Bappeda, Inspektorat, Staf Ahli Walikota Bidang Teknologi Informasi, Asisten Daerah Pemerintahan dan Kesra

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengabaikan, Seni untuk Hidup Bahagia

19 Februari 2022   11:19 Diperbarui: 19 Februari 2022   22:18 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latihan mengabaikan merupakan salah satu seni untuk berbahagia. Kita bisa mulai dari mengabaikan penilaian orang lain. 

Orang yang bahagia percaya diri dengan siapa mereka dan apa yang mereka yakini. Mereka melakukan upaya aktif untuk tidak membiarkan penilaian orang lain memengaruhi suasana hati atau keyakinan mereka. 

Selanjutnya kita perlu mengabaikan kekhawatiran tentang hal-hal yang tidak dapat Anda ubah. 

Kita tidak perlu membuang energi untuk mengkhawatirkan hal-hal yang tidak dapat Anda ubah. Ini hanya akan meningkatkan tingkat stres  serta obsesi kita tentang masalah, dan kita menjadi  karena tidak dapat mengubahnya. 

Kita sangat memerlukan inspirasi dan dukungan dari orang-orang sekitar, maka carilah orang-orang yang memberi motivasi dan ambisi untuk terus maju menuju impian kita. 

Namun kita harus mulai berhenti membandingkan hidup atau pencapaian kita  dengan orang lain. 

Pada zaman sekarang, informasi melalui media sosial sangat memungkinkan kita mengamati aktivitas sangat penting di zaman sekarang ini, yang mana media sosial benar-benar memungkinkan kita mendapat informasi tentang aktivitas orang lain dari waktu ke waktu yang bisa jadi secara tidak sadar kita mulai membandingkan kehidupan kita dengan orang lain. 

Fokus saja kepada kepada upaya terbaik dan perkembangan kita agar menjadi pribadi yang lebih matang dari waktu ke waktu. 

Melatih pikiran untuk mengabaikan bisa menjadi proses yang cukup menantang. Umumnya tidak terjadi dalam sekejap, karena sering kali kita set back ke pola lama.

Kita mulai lagi merenungkan tanggapan orang lain, dan meningkatkan masalah dengan memprosesnya secara berlebihan melalui diskusi panjang tentang apa yang dikatakan dan apa yang dimaksud. Apabila itu terjadi, bersabarlah dan maklumi diri kita. 

Perlu diingat, jangan berhenti berproses karena perubahan sedang terjadi. Kita sedang menuju perubahan signifikan dalam rasa kebebasan, pemberdayaan, dan kedamaian jiwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun