Sistem tersebut diharapkan dapat membuka peluang yang sama bagi ASN laki-laki dan perempuan di birokrasi. Sampai saat ini Data tentang jumlah PPPK belum bisa penulis peroleh baik pada tingkat Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Pembahasan akan fokus kepada ASN yang berstatus PNS.
Penyebab Ketimpangan
Berdasarkan pengalaman pribadi serta hasil dari beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh berbagai pihak mengidentifikasi beberapa faktor yang menyebabkan ketimpangan antara lain adalah:
- faktor Budaya: peran domestik perempuan. Contohnya dalam soal pengasuhan anak, membuat mayoritas perempuan harus menghadapi pilihan apakah memilih karir atau keluarga. Persoalan yang tidak dihadapi oleh laki-laki
- Peraturan yang netral gender. Ketentuan tentang jabatan struktural yang ada tidak membedakan laki-laki dan perempuan (netral), padahal aturan tersebut memiliki dampak yang berbeda bagi keduanya. Contoh: dampak program diklat yang harus meninggalkan keluarga akan berbeda bagi lakilaki dan perempuan, terutama yang bagi mereka yang memiliki anak pada usia dini.
- Lingkungan kerja yang tidak ramah perempuan. Pimpinan umumnya kurang memiliki inisiatif untuk memikirkan apa yang diperlukan oleh perempuan yang bekerja tapi memiliki keluarga. Mayoritas kantor kurang memiliki fasilitas yang memadai untuk menyeimbangkan peran perempuan di dalam keluarga dan pekerjaan (karir). Contoh: tidak tersedianya fasilitas day care atau ruang khusus menyusui bagi PNS perempuan dengan anak balita
Tantangan Kedepan
Perempuan bekerja masih dihadapkan pada peran ganda. Memilih pasangan yang bersedia kompromi untuk mencapai solusi terbaik sejak awal menjadi hal yang penting pada saat hendak menikah.Â
Komitmen dan dukungan pasangan akan sangat membantu perempuan menghadapi kondisi dilematis pada saat-saat dihadapkan pada pilihan apakah memilih karier atau fokus kepada anak dan keluarga.
PNS yang memiliki Jabatan Pimpinan Tinggi  memiliki konsekuensi pada tuntutan jam kerja yang lebih panjang apalagi menjadi pimpinan pada sebuah organisasi perangkat daerah tertentu yang dituntut untuk selalu siap 24 jam. Selain itu perempuan juga dihadapkan pada cara berfikir yang konon katanya berbeda antara perempuan dan laki-laki pada umumnya.
Menjadi ASN juga mengharuskan kita mengikuti Pendidikan dan Pelatihan untuk peningkatan kompetensi dalam waktu yang relatif lama, sehingga perlu dukungan keluarga terdekat ataupun support system lain yang bisa membantu kita menggantikan peran mengelola urusan anak dan rumah tangga
Kunci Keseimbangan Peran
Beberapa faktor yang akan mampu membantu menyeimbangkan peran ASN perempuan dan laki-laki dalam berkarier adalah:Â
(1) Dukungan pasangan: berbagi peran dalam mendidik anak dan mengurus pekerjaan rumah tangga. Kodrat perempuan yang tidak bisa dipertukarkan adalah hamil, melahirkan dan menyusui anak;Â