2. Prestasi akademis: Anak-anak yang ditindas sering kali mengalami kesulitan akademis karena gejolak emosi dan ketakutan mereka untuk pergi ke sekolah.
3. Masalah kesehatan fisik: Baik korban maupun pelaku mungkin menderita masalah kesehatan fisik akibat stres yang disebabkan oleh insiden intimidasi.
4. Peningkatan risiko gangguan kesehatan mental: Korban lebih mungkin mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan di masa dewasa jika mereka mengalami perundungan di masa kanak-kanak.
5. Perilaku pelaku di masa depan: Pelaku intimidasi lebih mungkin terlibat dalam aktivitas kriminal di kemudian hari jika mereka tidak menerima intervensi dan dukungan yang tepat.
Mempromosikan Solusi
Untuk mengatasi masalah ini secara efektif dalam masyarakat kita:
1. Pendidikan adalah kuncinya: Sekolah harus menerapkan program anti-intimidasi yang komprehensif yang mengajarkan anak-anak tentang empati dan rasa hormat terhadap orang lain sambil meningkatkan keterampilan komunikasi yang positif.
2. Keterlibatan orang tua sangat penting: Orang tua harus dididik tentang cara mengenali tanda-tanda intimidasi dalam kehidupan anak-anak mereka sambil terlibat dalam pendidikan anak mereka mengenai inisiatif anti-intimidasi di sekolah.
3. Kampanye kesadaran masyarakat sangat penting: Masyarakat harus menyelenggarakan kampanye yang meningkatkan kesadaran tentang konsekuensi negatif dari penindasan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H