Nama : Kamaludin Septi Arizal
NIM: 11140028
Judul : Penggunaan alat peraga tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar volume balok dan kubus pada siswa kelas V SDN Tanjung Rejo 1 Malang
BAB III
Metode Penelitian
A. Lokasi dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di SDN Tanjung Rejo 1 Malang. Pembuatan rencana tindakan berdasarkan refleksi awal yang dilaksanakan sebelum pelaksanaan tindakan per siklus. Pelaksanaan tindakan dikerjakan mulai pada tanggal 21 April sampai 31 Mei 2014. Dirancang dalam satu siklus 2 pertemuan dan Waktu yang dibutuhkan setiap pertemuan 2 x 35 menit
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Tanjung Rejo 1 Malang tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 35 orang. Nama-nama siswa yang terlibat disajikan pada lampiran. Observer terdiri atas dua orang guru yaitu: Bapak Herman dan Ibu Sumiati yang membantu peneliti dalam merekam proses pembelajaran dengan instrumen yang dipilih.
C. Prosedur (Langkah-langkah Penelitian)
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu:
(1) Perencanaan,
(2) Pelaksanaan Tindakan,
(3) Observasi (pengamatan),
(4) Refleksi
2. Langkah-langkah Penelitian
Siklus I
perencanaan
Peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan penelitian. Beberapa perangkat yang disiapkan dalam tahap ini adalah: Bahan Ajar, Silabus,Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Tugas-tugas kelompok, Quis, dan Lembar observasi, Instrumen lain, Jurnal kegiatan, Angket, dll.
Pelaksanaan Tindakan
ØSiswa diberi pejelasan tentang pembelajran menggunakan alat peraga tiga dimensi
ØSiswa dibagi kedalam kelompok-kelompok berdasarkan pertimbangan kemampuan akademik dan jenis kelamin
ØPeneliti memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis besar matei yang akan dipelajari
ØSiswa dirugaskan untuk bergabung dengan kelompok masing-masing
ØPeneliti mulai memaparkan dan mendiskusikan materi yang dibahas
ØPeneliti membagi tugas kepada setiap kelompok
ØPeneliti melakukan observasi dan membimbing kegiatan kelompok
ØSetelah kegiatan kelompok selesai, dilanjutkan dengan diskusi kelas yang dipandu oleh guru untuk membahas yang masih belum paham
ØPeneliti memberikan quis untuk mengetahui penguasaan konsep yang dipelajari secara individual.
Pengamatan
Selama tahap pelaksanaan peneliti melakukan obsevasi terhadap keterampilan proses yang dilatihkan kepada siswa dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.
Refleksi
Guru perlu menyampaikan terlebih dahulu tujuan dan manfaat dari materi yang dipelajari sebelum pelajaran dimulai. Siswa dan guru menentukan masalah yang akan dikembangkan. Perlu dibentuk kelompok agar siswa dapat berdiskusi dan bekerjasama dengan siswa lain dalam memecahkan masalah
Indikator ketercapaian
Indikator keberhasilan kinerja dalam penelitian ini dapat ditetapkan sebagai berikut.
Aktivitas siswa dikatakan berhasil jika kualifikasinya berkatagori baik atau dengan nilai paling rendah 70.
Prestasi belajar siswa dikatakan berhasil jika nilai rata-rata yang diperoleh siswa lebih besar dari KKM yaitu 60.
Tanggapan siswa dikatakan positif jika 75% siswa setuju dengan penggunaan alat peraga tiga dimensi.
Siklus II
Pada siklus kedua dilakukan tahapan-tahapan seperti pada siklus pertama tetapi didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh pada siklus pertama, sehingga kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus pertama tidak terjadi pada siklus kedua.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: lembar observasi keterampilan kooperatif, kuesioner terbuka, kuis atau tes prestasi belajar, dan catatan guru/jurnal. Instrumen observasi disusun berdasarkan komponen dasar pembelajaran kooperatif. Kuesioner terbuka digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran menggunakan alat peraga tiga dimensi, dan kuis atau tes prestasi belajar digunakan untuk mengetahui kualitas hasil belajar. Instrumen penelitian disajikan pada Lampiran.
E. Teknik Analisis Data
Pegumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, observasi, dan tes. Teknik dokumentasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan masing-masing siswa sebagai dasar pembagian kelompok. Teknik observasi digunakan untuk merekam kualitas proses belajar mengajar berdasarkan instrumen observasi dan digunakan camera video. Sedangkan tes digunakan untuk mengetahui kualitas hasil belajar.
Data hasil observasi, catatan guru, kuesioner terbuka dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui kualitas proses belajar mengajar. Untuk mengetahui peningkatan kualitas hasil belajar dilakukan dengan cara membandingkan skor individu dan kelompok dengan tes atau kuis sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H