Mohon tunggu...
Kamal Achmad
Kamal Achmad Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Apa Adanya

Aku adalah mahasiswa gabut yang butuh duit ehe.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jinn, Benarkah Makhluk yang Gemar Menggoda?

15 Februari 2021   16:45 Diperbarui: 15 Februari 2021   17:13 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada ayat tersebut digunakan kata sifat untuk menggambarkan fitrat api darimana jinn diciptakan yaitu samuum yang artinya api yang marak atau semburan api tanpa asap. Di ayat lain di nyatakan

 وَخَلَقَالۡجَآنَّمِنۡمَّارِ جٍ مِّنۡنَّارٍ‌ 

dan Dia menciptakan jin dari nyala api tanpa asap

(QS. Ar-Rahman: 15)

Beranjak dari permasalahan organisme bakteri, sekarang kita akan menuju ayat-ayat di atas yang menyatakan bahwa jinn dicipta dari api. Makna yang paling tepat perihal ayat tersebut ialah organisme kecil yang memperoleh energi untuk eksistensi mereka langsung dari sambaran api petir yang panas (samuum) dan radiasi kosmik. Dikcerson dalam pandangannya ternyata sejalan lurus dengan Al Quran ketika menyatakan bahwa organisme yang paling purba

            ‘… bisa hidup karena energi dari petir dan radiasi ultraviolet…’

Pada dasarnya skenario radiasi kosmik tidak secara khusus dsebut oleh para ilmuwan dalam penelitian mereka akan organisme prabiotika. Namun, mereka mendukung ide yang menytakan bahwa apapun organisme yang ada sebelum evolusi biotika, pasti memperoleh energinya dari panas. Oleh generasi ilmuwan sebelumnya, dari semua kategori bacteria yang diklasifikasikan sebagai paling purba hanyalah prokayote dan eukaryote.

Para ilmuwan memperikan bahwa hanya dua tipe bakteri ini yang telah melahirkan atau berevolusi menjadi organisme yang bisa dianggao sebagai cikal bakal kehidupan. Woese mempublikasikan temuannya dalam majalah Scientfic American pada Juni 1981 yang mana di dalamnya menyatakan bahwa archaebacteria (bakteri purba) bisa dianggap sebagai bentuk awal organisme. Ia juga memberitahukan bahwa bakteri tersebut merupakan turunan ketiga yang mendahului segala-galanya. Maka dari itu jenis bakteri ini bisa dianggap sebagai cikal bakal kehidupan yang paling purba.

Mengenai archaebacteria, menurut kamus The Hutchinson Dictionary of Science archabacteria termasuk bentuk kehidupan paling awal yang muncul sekitar 4 milyar tahun yang lalu, ketika masih sangat sedikit oksigen tersedia di atmosfir. Namun pengarang dari Genetics: A Molercular Approach menyatakan bahwa sejak tahun 1977 telah bertambah banyak perbedaan ditemukan di antara archaebacteria dan prokaryote lainnya, sedemikian rupa sehingga para ahli mikrobiologi sekarang lebih suka menggunakan istilah archaea untuk membedakannya dari bakteri.

Organisme yang disebut jin dalam Al Quran rupanya sesuai dengan deskrpsi di atas, mahluk yang diciptakan sebelum manusia muncul. Hanya saja tidak ada dari mereka yang menyebutkannya sebagai produk dari sinar kosmik dan sambaran petir kecuali pendapat dari Dickerson sendiri.

 Pada ruang lingkup ini permasalahan ini bisa bahwa segala bentuk bakteri yang paling purba memperoleh energinya secara langsung dari panas. Tentu saja ini sesusai sebuah pernyataan dari Al Quran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun