Mohon tunggu...
Humaniora

Saya Bangga karena Berhasil Memandikan René!

6 Agustus 2015   01:52 Diperbarui: 6 Agustus 2015   01:53 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi ceritanya begini…. Di panti tempat saya bekerja ada beberapa penghuni yang cukup agresif jika mereka merasa kesal atau tersinggung atau apapun itu. Nah, salah satunya adalah René. Seorang kakek tua yang selalu duduk paling jauh dan menyendiri di kursi rodanya pada waktu makan pagi, siang, dan sore/malam. Kenapa duduk sendiri? Ya karena memang orangnya tidak bisa ketebak, terkadang suka mengamuk sendiri kalau kemauannya tidak dituruti. Atau terkadang suka mencaci  maki sendiri ketika saya tidak sengaja menyenggol pintu hingga “bam” si René kaget! Dan mulailah ia mencaci “Godverdikke, verdomme, $#%^&*()^%$^&*” hahaha. Lebih baik caciannya tidak usah dibahas. Saya yang saat itu kaget juga, diam-diam langsung ngacir ke penghuni lain. Pura-pura bantuin penghuni yang lain saja, hehehe.

Berdasarkan judul yang saya buat, kenapa saya bangga bisa mandiin dia, karena ya itu tadi, sikapnya yang tidak ketebak. Saya muka dengkul saja, dan mempraktekkan tips-tips yang saya terima dari kolega saya, agar selalu memakai kalimat tegas tapi tidak menyuruh. Dan menjelaskan apa yang akan saya lakukan, seperti : “Saya akan memandikan anda. Saya akan memakaikan kaos kaki, dan lain sebagainya” Kalimat tersebut sepertinya baku sekali. Tapi kalau diterjemahkan dalam bahasa Belanda, sah-sah saja, dan tidak terlalu baku. Dalam melakukan tugas saya itu, keringat dingin mulai keluar. Takutnya tiba-tiba René mengamuk. Tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu kamar, kolega saya mengecek apakah saya baik-baik saja. Dan untungnya semua berjalan lancar. Sampai-sampai kolega saya juga bangga saya bisa mandiin René. Hahahah. Kelihatannya simple ya, memandikan orang tua yang berumur. Padahal tidak juga. Karakter mereka yang berbeda. Dan saya juga harus sabar dalam mengurus mereka. Semoga kontrak kerja saya di panti ini berjalan lancar. Dihormati kolega dan disayang penghuni panti. Amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun