Pengertian Siklus Hidrologi
Hidrologi berasal dari dua suku kata dalam bahasa Yunani, Hidro artinya air dan logia artinya ilmu. Menurut salah satu definisi, hidrologi adalah disiplin dalam geografi yang berfokus pada pemahaman aliran, distribusi, dan kualitas air di Bumi. Potamalog (aliran permukaan), geohidrologi (air tanah), hidrometeorologi (air di udara dan berupa gas), limnologi (air permukaan yang relatif tenang, seperti danau dan waduk), dan kriologi semuanya termasuk dalam kajian hidrologi. (air padat seperti es dan salju).
Studi tentang siklus hidrologi dapat ditemukan di bidang hidrologi. Gerakan terus-menerus air dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi melalui proses kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan transpirasi disebut sebagai siklus hidrologi. Peredaran air dari laut ke langit melalui penguapan, kemudian jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk hujan, yang mengalir di dalam tanah dan melalui permukaan tanah sebagai sungai yang bermuara ke laut, itulah yang lebih sederhana disebut sebagai siklus hidrologi. Tiga siklus hidrologi yang berbeda --- siklus hidrologi pendek, sedang, dan panjang --- membentuk siklus hidrologi.
Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan suatu kawasan atau area yang dikelilingi oleh beberapa titik alami yang terletak pada dataran tinggi. Titik-titik tersebut berfungsi sebagai wadah penampungan air hujan yang turun di kawasan tersebut. Fungsi utama DAS terkait dengan masalah hidrologis, yaitu sangat dipengaruhi oleh curah hujan yang turun, faktor geologi dan bentuk lahan. Fungsi hidrologis meliputi kapasitas DAS mengalirkan air, menyangga kondisi puncak hujan, mengalirkan air secara bertahap, memelihara kualitas air dan mengurangi pembuangan massa seperti longsoran tanah.
Jenis-Jenis Siklus Hidrologi
Dalam prosesnya, terjadinya siklus hidrologi bukan hanya satu jenis saja. Namun juga terdapat beberapa jenis dalam siklus hidrologi/siklus air, yaitu:
- Siklus Hidrologi Pendek
Siklus Hidrologi Pendek terjadi tanpa adanya tahap adveksi atau perpindahan awan. Siklus ini diawali dari evaporasi air laut yang menuju ke atmosfer bumi. Lalu di ketinggian tertentu, pada uap air akan terjadi kondensasi dan membentuk awan. Awan yang tak mampu menahan beban air akan mengalami presipitasi lalu terjadinya yang namanya air hujan. Air hujan yang turun akan jatuh lagi kembali ke laut.
- Siklus Hidrologi SedangÂ
Siklus ini terjadi ketika air laut menguap. Uap air akan terbawa oleh angin menuju daratan. Pada ketinggian tertentu, uap air akan melewati fase kondensasi dan berubah menjadi awan. Lalu, awan akan berubah menjadi hujan yang jatuh pada daratan, akan terjadi resapan ke dalam tanah dan sebagian akan terserap oleh akar tumbuhan, kemudian sebagian lagi akan dibawa aliran air seperti selokan, dan sungai. Air akan melewati beragam saluran air yang akan membawa kembali dan berakhir ke laut.
- Siklus Hidrologi Panjang
Siklus Hidrologi Panjang biasanya terjadi di wilayah pegunungan atau wilayah dengan iklim sub tropis. Ciri pada siklus panjang yaitu peristiwa air pada awan yang tidak akan langsung menjadi hujan. Siklus ini diawali dengan fase evaporasi (penguapan) yang terjadi di lautan, air berubah menjadi molekul-molekul gas. Setelah itu akan melewati tahap sublimasi. Pembentukan awan yang di dalamnya terkandung kristal es, selanjutnya dengan tahap advekasi saat awan akan berpindah. Dalam tahap advekasi, awan yang di dalamnya terkandung kristal es akan ke daratan dan melewati fase presipitasi. Setelah itu, awan akan berubah menjadi hujan. Namun hujan yang turun berbentuk salju dan terakumulasi membentuk gletser. Gletser yang berada di daratan tersebut akan mencair karena pengaruh peningkatan suhu dan tekanan. Gletser yang mencair akan menuju aliran sungai dan mengarah ke lautan. Kemudian siklus hidrologi panjang akan terulang kembali.
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah Aliran Sungai (disingkat DAS) adalah suatu kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) di mana air yang berasal dari air hujan yang jatuh, terkumpul dalam kawasan tersebut. DAS menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh di atasnya ke sungai.
- Bentuk DASÂ
Bentuk DAS ada tiga jenis, yaitu:
- Bentuk Bulu Ayam: DAS bentuk bulu ayam memiliki debit banjir sekuensial dan berurutan. Memerlukan waktu yang lebih pendek untuk mencapai mainstream. Memiliki topografi yang lebih curam daripada bentuk lainnya.
- Bentuk Kipas: DAS berbentuk kipas memiliki debit banjir yang terakumulasi dari berbagai arah sungai dan memiliki waktu yang lebih lama daripada bentuk bulu ayam untuk mencapai mainstream. Memiliki topografi yang relatif landai daripada bulu ayam.
- Bentuk parallel / Kombinasi: DAS bentuk kombinasi memiliki debit banjir yang terakumulasi dari berbagai arah sungai di bagian hilir. Sedangkan di bagian hulu sekuensial dan berurutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H