Mohon tunggu...
Kalita MevianaPramesti
Kalita MevianaPramesti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saat ini saya merupakan seorang Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jember. Saya memiliki interest atau ketertarikan di bidang budaya dan juga bahasa. Sebelumnya, saya tidak memiliki ketertarikan terhadap politik sedikitpun. Namun, karena tuntutan pendidikan, saya berusaha untuk mempelajari dan mengikuti perkembangannya sedikit demi sedikit.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan dan Kritik Liberalisme Ekonomi yang Dipromosikan oleh International Monetary Fund (IMF)

14 Maret 2024   14:20 Diperbarui: 14 Maret 2024   14:29 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Deregulasi Sektor Keuangan: IMF mendorong deregulasi sektor keuangan Indonesia, termasuk liberalisasi arus modal, pengurangan pembatasan pertukaran mata uang, dan peningkatan transparansi dan keamanan pasar keuangan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing sektor keuangan.

  • Privatisasi dan Penyederhanaan Regulasi: IMF mendorong Indonesia untuk melanjutkan program privatisasi dan menyederhanakan regulasi bisnis. Langkah-langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sektor swasta dan mengurangi birokrasi, sehingga mendukung prinsip-prinsip liberalisme ekonomi.

  •  Meskipun begitu, peran IMF dalam mempromosikan liberalisme ekonomi ini menimbulkan kontroversi dan kritik. Beberapa pihak menganggap bahwa dampak reformasi struktural yang didorong IMF telah meningkatkan disparitas ekonomi, ketidaksetaraan, dan tidak memperhatikan kebutuhan sosial. Selain itu, pengaruh IMF terhadap kebijakan fiskal dan moneter dianggap terlalu menekankan pada stabilitas makroekonomi tanpa memperhitungkan dampaknya terhadap pertumbuhan inklusif dan kesejahteraan sosial. 

    Hal ini maka sesuai dengan kritik awal pendekatan liberalisme ekonomi yang dibawa oleh IMF. Sejak awal IMF mempromosikan liberalisme ekonomi kepada negara-negara di dunia, para ahli ekonomi telah berpendapat bahwa pendekatan ini akan menimbulkan banyak kerugian. Kerugian tersebut antara lain memperdalam kesenjangan ekonomi serta meningkatkan ketidakstabilan ekonomi. Kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh IMF juga dianggap kurang memperhatikan aspek sosial dan lingkungan.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun