Deregulasi Sektor Keuangan: IMF mendorong deregulasi sektor keuangan Indonesia, termasuk liberalisasi arus modal, pengurangan pembatasan pertukaran mata uang, dan peningkatan transparansi dan keamanan pasar keuangan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing sektor keuangan.
Privatisasi dan Penyederhanaan Regulasi: IMF mendorong Indonesia untuk melanjutkan program privatisasi dan menyederhanakan regulasi bisnis. Langkah-langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sektor swasta dan mengurangi birokrasi, sehingga mendukung prinsip-prinsip liberalisme ekonomi.
 Meskipun begitu, peran IMF dalam mempromosikan liberalisme ekonomi ini menimbulkan kontroversi dan kritik. Beberapa pihak menganggap bahwa dampak reformasi struktural yang didorong IMF telah meningkatkan disparitas ekonomi, ketidaksetaraan, dan tidak memperhatikan kebutuhan sosial. Selain itu, pengaruh IMF terhadap kebijakan fiskal dan moneter dianggap terlalu menekankan pada stabilitas makroekonomi tanpa memperhitungkan dampaknya terhadap pertumbuhan inklusif dan kesejahteraan sosial.Â
Hal ini maka sesuai dengan kritik awal pendekatan liberalisme ekonomi yang dibawa oleh IMF. Sejak awal IMF mempromosikan liberalisme ekonomi kepada negara-negara di dunia, para ahli ekonomi telah berpendapat bahwa pendekatan ini akan menimbulkan banyak kerugian. Kerugian tersebut antara lain memperdalam kesenjangan ekonomi serta meningkatkan ketidakstabilan ekonomi. Kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh IMF juga dianggap kurang memperhatikan aspek sosial dan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H