Mohon tunggu...
Money

Book The Art of Technical Analysis (Part 1 Time Period)

13 Februari 2010   10:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:56 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini saya ambil dari buku yang sudah saya tulis, belum sempat saya publikasikan. Tadinya saya ingin share dalam bentuk Ebook, atas saran beberapa rekan saya akan share dalam bentuk artikel-artikel terpisah sehingga diskusi bagian perbagian dari buku tersebut dapat berjalan dengan baik.

Trend Analysis, atau biasa disebut dengan Peak and Trough analysis, merupakan konsep dasar dalam Technical Analysis. Konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh Charles Henry Dow ini, berbicara melalui sudut support resistance yang paling sederhana. Dan sampai saat ini, secara sadar atau tidak sadar kita masih sering memakai teknik ini.

Sebelum kita berbicara tentang apa itu trend dan bagaimana cara menganalisanya kita akan berdiskusi dulu tentang timeframe dalam melakukan analisa.

Gambar Disamping merupakan Chart IHSG dari tahun 2007 -2010 menggunkan Monthly chart, dimana satu candle mewakili Open, high. Low dan close dalam 1 bulan. Monthly Chart biasanya digunakan untuk menganalisa pergerakan harga untuk Long Term (diatas 1 tahun)

Pada Jangka waktu yang sama saya menggunakan Weekly Chart untuk melihat pergerakan IHSG, disini mulai terlihat, gelombang-gelombang kecil yant tadinya tidak terlihat di weekly chart. Weekly chart biasanya digunakan untuk menganalisa pergerakan harga untuk intermediate term (1 bulan sampai 1 tahun)

Jika time frame saya perkecil ke daily chart maka gelombang-gelombang di weekly chart semakin jelas terlihat. Daily Chart biasa digunakan untuk menganalisa pergerakan untuk short term (dibawah 1 bulan)

Untuk analisa harga dalam jangka waktu yang lebih kecil lagi (Very Short Term), tentu saja kita butuh chart dengan time frame lebih kecil lagi (1 menit,5 menit, 15 menit, 1 jam,etc)

Karena pada dasarnya Gerakan di Monthly Chart dibentuk dari gerakan-gerakan di weekly chart, dan gerakan di weekly chart dibentuk dari gerakan daily chart. Gerakan di daily chart dibentuk dari gerakan-gerakan di intraday.

Dari gambar diatas misalkan saya menemukan pola candlestick di monthly chart yang disebut dengan bullish engulfing di 3 saham berbeda. Ingat Candlestick hanya berdasarkan pada nilai Open, high,low dan close pada satu period tertentu. Oleh karena itu pola candle yang sama di beberapa saham yang berbeda, maka hasilnya juga akan berbeda.

Walupun jika dilihat dari pola candle di monthly chart ketika saham tersebut menunjukkan adanya kenaikan yang cukup kuat, tetapi cerita didalamnya sangat berbeda. Jika kita uraikan menggunakan daily chart maka bentuk gerakan pada candle monthly tersebut sebagai berikut:

Saham A

Saham A pada awal-awal bulan sempat ditekan turun, tapi akhirnya sepanjang bulan bisa terus bergerak naik, walaupun pada akhirnya ditutup di bawah hara high yang sempat disentuh pada bulan itu.

Saham B

Dalam 1 bulan cenderung membentuk pola Symmetrical Triangle

Saham C

Dalam 1 bulan cenderung membentuk pola Broadening (corong)

Karena pola yang berbeda bisa saja saham A bergerak naik terus, saham B bergerak naik terlebih dahulu baru kemudian turun dan Saham C langsung bergerak turun.

Kesimpulan dari cerita diatas adalah:

Gerakan di time frame lebih besar selalu dibentuk oleh gerakan-gerakan di time frame lebih kecil. Nah pertanyaannya! "Saya harus menggunakan time frame yang mana?"

Alexander Elder dalam bukunya mengajarkan tentang teknik trading yang dikenal dengan "Triple Screen Method".

- Analisa dulu keadaan trend di time frame paling besar (monthly misalnya), jika kondisinya bullish maka kita bisa masukkan dalam watchlist kita

- Perkecil analisa ke intermediate term (weekly misalnya), jika kondisi di weekly masih bullish maka kita bisa ambil keputusan untuk membeli saham tersebut.

- Untuk mendapat best price ketika membeli saham tersebut, kita perkecil time frame ke short term (daily misalnya) jika signal di daily masih bearish, maka kita tunggu sampai muncul signal bullish baru kita melakukan pembelian saham.

Pada Intinya Elder mengajak kita untuk selalu mengamati Long term trend dulu baru kemudian turun ke intermediate trend, dan yang terakhir untuk timin lihat shor term trendnya.

Pada perkembangannya time frame yang dipakai bisa bervariasi. Untuk contoh diatas saya menggunakan Monthly-weekly-daily, bisa juga dirubah ke Daily-4 hours- 15 minutes.

Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun