Kedua, orang yang bertakwa yaitu orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya, dan yang memohon ampun di waktu sahur (QS. Ali Imran, ayat 17). Dan ketiga, orang yang bertakwa adalah yang berbuat kebajikan, yaitu menafkahkan hartanya (baik di waktu lapang maupun sempit), menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang (QS. Ali Imran, ayat 134).
Sesuai ayat-ayat yang terdapat dalam Al-Qur'an tersebut, dapat dirangkum bahwa orang yang bertakwa itu adalah orang yang beriman kepada Allah, malaikat-malaikat, nabi-nabi, kitab-kitab, dan kehidupan akhirat, juga yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa, dan haji, serta yang sabar (dalam menghadapi kesulitan), menahan amarah, memaafkan (kesalahan orang lain), dan menepati janji. Â Singkatnya orang yang bertakwa adalah orang yang memegang teguh Rukun Iman dan Rukun Islam, serta senantiasa beramal shalih dan berbuat kebajikan.
Lima Ciri Orang Bertakwa
Dari keseluruhan ayat-ayat takwa dalam Al-Qur'an, diperoleh suatu kesimpulan tentang ciri-ciri khusus bagi orang yang bertakwa. Setidaknya ada lima ciri-ciri khusus orang bertakwa, yaitu: Â (1) Dermawan, (2) Sabar, (3) Mampu menahan amarah, (4) Mudah memaafkan, dan (5) Suka shalat malam.
Ciri khusus pertama bagi orang bertakwa adalah dermawan, yaitu mereka yang suka berinfak baik dalam keadaan lapang maupun susah. Kedermawanan itu merupakan suatu bentuk kepedulian sosial (dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat: 3 dan177 ; Surat Ali Imran ayat: 15-17 dan 133-134 ; dan Surat Az-Zariyat ayat: 15-19).
Kemudian, ciri khusus kedua adalah sabar, yaitu mereka yang senantiasa tahan terhadap berbagai penderitaan dan kesulitan (dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat : 177). Â Selanjutnya, ciri khusus ketiga adalah mereka yang mampu menahan marah manakala bisa melampiaskannya (dijelaskan dalam Surat Ali Imran ayat: 134).
Berikutnya ciri khusus keempat adalah mudah memaafkan, yaitu mereka yang bisa secara tulus memaafkan orang-orang yang pernah menyakitinya. (Surat Ali Imran ayat: 134). Â Dan ciri khusus kelima bagi orang bertakwa adalah mereka suka shalat malam dan banyak ber Istighfar (dijelaskan dalam Surat Az-Zariyat ayat: 17-18 ; dan Surat Ali Imran ayat: 17).
Kelima ciri-ciri tersebut bisa dijadikan sebagai alat indikator untuk menakar tingkat ketakwaan seseorang kepada Allah SWT, terutama untuk pribadi kita sendiri. Â Meskipun seseorang telah rajin shalat lima waktu, tekun dalam berdzikir dan sering berpuasa sunah, namun apabila dia masih pelit dalam bersedekah atau kepedulian sosialnya masih sangat rendah maka itu pertanda bahwa ketakwaannya masih diragukan. Â
Demikian pula apabila seseorang masih suka marah-marah, suka mengeluh (tidak sabar), atau masih sulit memaafkan kesalahan orang lain  , maka itu pertanda bahwa kadar ketakwaannya masih belum baik.
Takwa = Iman + Amal Saleh
Bagi orang yang ingin mendapatkan surga, modal beriman saja tidaklah cukup, karena surga hanya dijanjikan bagi orang-orang yang bertakwa (QS. Ali Imran: 133). Â Itulah sebabnya, orang beriman masih diperintahkan oleh Allah untuk meningkatkannya menjadi ketakwaan, sebagaimana difirmankan Allah: "Hai orang-orang yang ber-iman, ber-takwa-lah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan berserah diri" (Qs. Ali Imran: 102).