Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah senang melihat atsar (bekas/wujud) nikmat-Nya pada hambaNya". Maksud dari hadis itu ialah bahwa Allah sangat suka pada hamba-hamba-Nya yang memperlihatkan segala nikmat Allah yang dilimpahkan kepadanya. Misalnya, orang kaya membagi hartanya untuk bersedekah kepada kaum dhuafa.
Bersedekah adalah Bentuk Rasa Syukur.
Cara bersyukur yang diajarkan Imam Al-Ghazali adalah membuktikan rasa syukur dengan suatu perbuatan, yaitu bersedekah.  Ada empat macam wujud syukur dalam bersedekah, yaitu (1) sedekah harta, (2) sedekah ilmu, (3) sedekah tenaga, dan (4) berdo'a  (mohon ampunan).  Aturan main dalam bersedekah adalah:
Pertama. Sedekah harta merupakan bentuk rasa syukur paling utama bagi mereka yang diberi karunia nikmat, terutama rezeki harta. Aturan mainnya adalah bersedekah minimal 2,5 persen dari rezeki yang diperolehnya.
Kedua. Â Apabila seseorang tidak mempunyai cukup harta untuk disedekahkan (miskin), maka ia harus bersedekah dengan ilmu. Bentuknya adalah berdakwah, atau "amar makruf nahi munkar", yaitu mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Ketiga. Â Apabila tidak mempunyai cukup harta (miskin) dan tidak cukup ilmu (tidak pandai) untuk disedekahkan, maka ia bisa menggantikannya dengan sedekah tenaga. Yaitu membantu dalam bermacam kebajikan dengan tenaganya.Â
Keempat. Â Berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Â Hal itu adalah upaya terakhir apabila ia tidak mempunyai cukup harta, ilmu dan tenaga untuk disedekahkan, maka ia harus memohon ampunan.
Marilah kita merenungi segala kenikmatan Allah yang telah diberikan kepada kita. Dan semoga kita mampu bersedekah sehingga kita termasuk dalam golongan orang yang pandai bersyukur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H