Mohon tunggu...
De Kalimana
De Kalimana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Istidraj; Jebakan Kenikmatan Yang Berbahaya

13 Juli 2017   21:16 Diperbarui: 14 Juli 2017   13:50 12026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Allah Ta'ala berfirman, "Tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu (kesenangan) untuk mereka; sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa." (QS. Al-An'am: 44)

Rasulullah SAW bersabda: "Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah." (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)

Bisa jadi ada orang-orang yang gemar maksiat namun ia mendapatkan limpahan rezeki. Ada juga orang-orang yang menempuh jalan kesyirikan melalui ritual pesugihan, dan benar ia cepat kaya. Ketahuilah bahwa mendapatkan limpahan rezeki seperti itu bukanlah suatu tanda kemuliaan, namun itu adalah istidraj.

Jangan bangga dan jangan pula bersedih

Bila seseorang merasa kehidupannya nyaman-nyaman saja, bahkan rezekinya terus bertambah, tidak pernah menderita sakit, dan tidak pernah mendapat musibah, maka JANGANLAH TERBURU BERBANGGA HATI.  Apabila ibadahnya hanya seadanya saja atau bahkan semakin menurun, maka jangan-jangan itu istidraj, yaitu jebakan dari Allah berupa azab yang tertunda.

Demikian pula sebaliknya, bila kehidupannya penuh dengan ujian berupa sempitnya rezeki, sering ditimpa kesulitan, ditimpa aneka musibah, padahal ketaatannya kepada Allah sudah maksimal, maka JANGANLAH BERSEDIH HATI. Yakinlah bahwa ujian itu adalah bentuk perhatian dan kecintaan Allah kepada kita untuk menaikkan derajat ketaqwaan. Allah telah berjanji akan menggantinya dengan kenikmatan sorga di akhirat kelak.

Semoga kita diberi kekuatan untuk dapat menaati segala peraturan-peraturan Allah Swt, sehingga kita termasuk kedalam golongan orang yang bertaqwa. Amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun