HARAPAN istana agar Pilkada DKI menjadi pertarungan ide dan gagasan, akhirnya terpenuhi. Tiga poros politik di ibukota sudah mengajukan calon dengan bobot mumpuni.
Sekitar pukul 03.00 WIB dinihari tadi, poros Cikeas mengumumkan calon yang mereka usung. Yakni Mayor Infantri Agus Harimurti dan Sylviana Herman. Apresiasi khusus saya berikan kepada Kompas TV yang menjadi stasiun televisi satu-satunya yang menyiarkan secara langsung pengumuman tersebut. Ini membuktikan totalitas Kompas TV untuk memberikan informasi terbaru, terbaik, dan berkualitas bagi pemirsanya.
Tiga pasang calon yang akan maju dalam pilkada DKI merupakan sosok yang berada pada level "high grade". Mereka memiliki bobot dan kualitas tinggi. Baik kualitas personal, kepemimpinan, jaringan dan networking, pengalaman, dan aspek-aspek lain.
Ahok-Jarot
Bobot pasangan Ahok-Jarot jelas tinggi. Sebagai petahana mereka ibarat bermain di kandang. Setiap jengkal kantor gubenur sudah mereka kenal dan pahami.
Titik mana yang bagus serta titik mana yang masih bobrok, tentu sudah dipetakan secara rinci. Ini menjadi modal bagus jika mereka dipercaya rakyat memimpin kedua kali.
Agus Harimurti - Sylviana Murni
Pasangan Agus Harimurti dan Sylviana Murni memiliki bobot tinggi. Agus adalah lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara Magelang. Dia memang masih muda, secara usia "adik" saya. Â
Bedanya adalah, anak muda yang satu ini sudah ditempa dan digodok di kawah candradimuka militer. Pada tahun 2010, dia meraih gelar Master of Public Administration pada John F Kennedy School of Goverment, Harvard University. Kemudian lulus Master bidang Strategic Studies di Institute of Defence and Strategic Studies di NTU Singapura. Bekal lain diperoleh di Akademi Militer Nusantara. Saat ini Agus menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning.
Agus punya semuanya: visi sebagai anak muda, darah merah-putih, intelektual, kualitas kepemimpinan, karakter, serta jaringan (dari sendiri maupun orang tua). Serta nilai plus: ganteng he....
Wakilnya Sylviana Murni adalah perempuan satu-satunya yang maju menjadi calon gub-wagub DKI. Dia akan menjadi "antitesis" dari Megawati, ketum partai perempuan yang "batal" mengusung Risma. Tetapi malah mengusung calon laki-laki. Ini akan menjadi isu gender yang menarik.
Sylviana Murni saat ini menjabat Deputi Gubernur DKI. Dia juga mantan Walikota Jakarta Pusat. Sehingga pengalaman dan kemampuannya sebagai birokrat sudah teruji.
Sandi-Baswedan
Pasangan Sandiaga Uno-Anis Baswedan juga memiliki bobot tinggi. Sandiaga adalah pengusaha besar yang memiliki ribuan karyawan. Tidak mudah jadi pengusaha, itu poin pentingnya. Jika jadi pengusaha saja dia mampu (pakai duit sendiri), apalagi memimpin birokrasi yang duitnya sudah tersedia.
Adapun Anis Baswedan akan menjadi sosok nothing too loose. Setelah "ditendang" keluar kabinet, dia tak perlu bertaruh apapun untuk maju ke medan perang baru. Banyak orang percaya, dibuangnya mantan Rektor Universitas Paramadina ini dari kabinet, bukan karena ketidakcakapannya melainkan sebaliknya.
Bersyukurlah warga Jakarta, diberi pilihan calon-calon pemimpin dengan visi, kualitas,dan bobot sangat tinggi. Maka jangan sia-siakan, mari memilih dengan cerdas! ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H