Mohon tunggu...
Panji Joko Satrio
Panji Joko Satrio Mohon Tunggu... Koki - Pekerja swasta, . Lahir di Purbalingga. Tinggal di Kota Lunpia.

Email: kali.dondong@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Belt Your Wife and Save Her Life

9 Juli 2016   05:14 Diperbarui: 9 Juli 2016   07:19 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalimat (judul) yang bias gender ini, pernah menang lomba slogan keselamatan berkendara di Amerika Serikat!
 -- -- -- --

 Kaum pria mungkin acap kesal dengan prilaku wanita pengendara bermotor. Banyak yang bilang, jalan pikiran mereka kerap susah ditebak saat berada di belakang stang/kemudi.

 Bagaimana tidak, yang nyala riting kiri tapi malah belok kanan. Kalau diingatkan marah-marah. Kalau sudah terpojok dan ketahuan salah, senjatanya nangis.

 Ada penelitian, kecerdasan spasial wanita relatif lebih rendah dibanding pria. Inilah mengapa kaum hawa kerap mengabaikan "safety riding". Selain juga karena wanita lebih "fokus pada diri sendiri" ketika berkendara sehingga mengabaikan keselamatan pengguna jalan lain.

 Laki-laki? Kalau laki-laki kerap gagal mengontrol emosi sehingga ugal-ugalan. Ujung-ujungnya, membahayakan juga..

 Teringat sekian tahun lalu, istri saya sangat takut naik motor. Karena kebutuhan pekerjaan, dia harus bisa naik motor sendiri (istriku pekerja malam).

 Saya sampai harus melatihnya dengan cara "ekstrim". Kubawa dia ke jalan inspeksi di pinggir Kali Babon. Lantas kutinggal pulang dengan berjalan kaki. Tinggallah istriku yang cantik dan nggemesin itu sendirian bersama motor barunya, di jalan sepi yang jauh dari pemukiman.

 Lantas saya duduk manis di rumah, menunggu istriku tercantik datang. Kalau dia berhasil pulang (dengan motornya) berarti masih istriku. Kalau tidak pulang, anggap saja ini isyarat bahwa Tuhan mengizinkan saya mencari istri baru he...

 Setelah latihan yang ekstrim itu, istri saya bukan saja mahir naik motor. Tapi bahkan lebih berani ngebut dibanding saya. 

 Anak saya yang sulung sempat komen, "Yah, kalau naik motor dibonceng mamah bisa lebih kencang. Kalau sama ayah, alon-alon," katanya. 

 Saya membalas komennya. "Mamahmu memang jago ngebut, tapi kalau motornya mogok atau ban-nya gembes ayah yang disuruh ngantar ke bengkel".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun