Syukurlah. Air boleh seret, yang penting anggaran tetap lancar.
Kadang saya berharap, ada alternatif lain dalam menghadapi kekeringan. Dari tahun ke tahun, modusnya sama: mengirim bantuan air tangki. Dana yang dikucurkan juga banyak, mencapai miliaran bahkan triliunan. Apa tidak eman-eman?
Menurut saya, apa stidak ebaiknya, warga yang kekeringan itu tidak usah dibantu? Biar saja mereka mengalami kekeringan dan seret air. Anggaran bantuan air dibikin seret saja. Agar para birokrat juga mengalami kemarau anggaran? Hus, ngawur saja he...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!