Calon pengantin seyogyanya belajar tentang seksologi. Bagaimana cara memuaskan pasangan. Kata kawan saya yang santri, hal-hal semacam itu juga diajarkan di pesantren. "Ada kok dan diajarkan. Kitab-kitab tentang seks itu diajarkan di pesantren," kata kawan saya.
Baguslah, berarti para santriwan dan santriwati memiliki bekal seksologi. Untuk bekal membangun baety jannati alias rumahku surgaku.
Suami istri harus memandang seks itu penting. Karena seks memang harus selesai di dalam rmah. Tidak tersedia alternatif untuk menyalurkannya di luaran (mohon maaf atas pendapat saya yang puritan ini).
Kalau kita kekurangan ekonomi (miskin), misalnya. Kita bisa sesekali ngutang ke tetangga. Atau nebeng kepada saudara. Tapi coba kalau kebutuhan seks dalam rumah tak terpenuhi, mosok minta sama adik ipar he...?
seks merupakan salah satu pondasi rumah tangga. Manajemen seks yang baik akan membawa rumah tangga pada kebahagiaan lahir batin. Penghuni rumah juga akan memiliki spirit dan motivasi yang tinggi. Penuh vitalitas dan energizing. Kata Pak ustad, keluarga sakinah bla-bla-bla gitu.
Begitulah tulisan ini. Siap jika ada yang bilang, orang ini kok mikirnya seks melulu, he...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H