Kemudian soal palu arit, terkait berita Anindya mengunggah fotonya berkaus gambar palu arit. Foto diunggah di akun instagram. Dia menulis keterangan foto: I So Vietnam Today.
Yap, bukan soal komunis (PKI) tapi soal Vietnam. Tapi kemudian heboh di medsos. begitulah, foto palu arit memang cenderung mengundang heboh.
Sah-sah saja, Anindya mengunggah ikon palu arit. Tapi lebih arif, jangan cuma foto. Sekalian tulis artikel mencerahkan. Misalnya tentang kegigihan rakyat Vietnam menyerbu Dien Bien Phu dan mengakhiri penjajahan Perancis di negara itu. Jangan cuma sok kenes dengan foto.
Kalau cuma pamer foto palu arit, gadis biasa (yang bukan Putri Indonesia) pun bisa. Anindya harus melakukan lebih dari itu.
Gambar palu arit bisa menimbulkan salah tafsir. Apalagi pengidola Putri Indonesia tak cuma orang dewasa (atau laki-laki dewasa). Tapi juga anak-anak, termasuk anak perempuan saya yang masih kelas IV SD. Repot, kalau anak-anak ikut-ikutan mengidolakan gambar palu arit. Tapi cuma untuk gagah-gagahan, tanpa memahami konteks yang lebih luas.
Saya berharap, kekeliruan Anindya, seperti soal "SDA", tak terulang.