Mohon tunggu...
Kalebtus FloresdoMaudan
Kalebtus FloresdoMaudan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akun Memenuhi nilai tugas

Akun Ini Untuk Memenuhi Tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review The Devil's Advocate Mengenai Kode Etik Advokat

30 Mei 2021   20:49 Diperbarui: 30 Mei 2021   21:14 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di lingkungan hukum, pentingnya peran advocat/pengacara, yaitu yang berkaitan dengan berperkara di hadapan pengadilan maupun diluar pengadilan karena kemahiran serta wawsasan di bidang hukum sebagai bekal utamanya dan dapat diperhatikan peranan seorang advokat tentang memberikan jasa hukum pada klien/pencari keadilan. 

Kejahatan dan kebenaran merupakan dua hal yang selalu melekat dalam menjalankan profesi sebagai seoarang advocat, sekaligus dipertemukan dalam memikul profesi di bidang hukum terkhsusnya advocat. Kehadiran dua hal ini yang bertolak belakang ini membuat kehidupan menjadi berwarna. Setiap manusia tak bisa menghindar  harus merasakan, harus memilih.

Memenangkan perkara/kasus dan membela hak klien/pencari keadilan merupakan hal yang menjadi prioritas yang ada dibenak pikiran setiap advokat dalam menjalankan profesinya. Ketika menjalankan profesinya sebagai advocat, advokat telah disumpah menurut kepercayaan atau agamanya masing-masing untuk bersungguh-sungguh menjalankan profesinya bukan hanya sekedar mencari keuntungan secara materiil, tetapi juga harus menjalankan tanggung jawabnya sesuai dengan pasal 4 Undang-Undang No 18 Tahun 2003 tentang Advocat . Bukan hanya itu profesi advokat juga memiliki julukan yaitu sebagai profesi officium nobile yaitu profesi yang terhormat. Berkaitan dengan hal tersebut, seorang advokat harus memiliki integritas yang beretika serta moral yang tinggi karena mengemban tanggung jawab sebagai penegak hukum dan keadilan sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam sumpah advocat "menjaga tingkah laku dan menjalankan sesuai dengan kehormatan, martabat, tanggung jawab sebagai advocat"

"The Devil's Advocate" merupakan film horror Amerika Serikat yang menceritakan tentang seorang pengacara dari Florida yang dibintangi oleh Keanu Reeves sebagai Kevin Lomax dan John Milton, pemilik dan sekaligus merupakan ayah dari Kevin Lomax yang mempunyai firma hukum terkenal di New York. 

Seorang pengacara, Kevin Lomax, tidak pernah terkalahkan dalam setiap kasus yang ditanganinya. Ia selalu memenangkan setiap perkara di Gainsville-Alachua Country. Kasus yang ditangani pertama mengenai kasus pelecehan seksual seorang guru  matematika terhadap muridnya. Pada kasus ini sebenarnya Kevin Lomax sudah dalam posisi yang kalah karena melihat sendiri tingkah laku kliennya yang memainkan tangannya dibawah meja seakan akan klienya sedang berimajinasi apa yang dia lakukan pada saat itu ketika mendengarkan pengakuan muridnya di pengadilan. Kevin Lomax dengan melihat hal itu Kevin Lomax merasa bahwa kliennya melakukan pelecehan sexual dan sehabis itu Kevin Lomax meminta ijin kepada majelis hakim untuk segera menskor/meminta untuk istirahat dan setelah itu Kevin Lomax menuju ke kamar mandi dan membasuh wajahnya dengan air dia berpikir untuk mementingkan popularitas dan kepentingan reputasinya maka ia abaikan setiap fakta yang ada. Lalu dengan mengesampingkan makna kebenaran, ia memenangkan perkara tersebut dengan kepiawaiannya dalam merebut simpati para juri.
Dengan reputasinya yang cukup baik, sebuah firma terkenal di New York bernama Milton, Chadwick, Waters berniat menyewa Lomax untuk bergabung di firma tersebut dan Lomax tertarik. Ia beserta istrinya (mary Ann) langsung terbang ke New York setelah sebelumnya berpamitan dengan ibunya. Sebetulnya ibu Lomax tidak merestui. Ia beranggapan bahwa kota besar seperti New York adalah representasi dari negeri babilonia yang terdapat dalam kitab injil, negri yang dipenuhi dengan bermacam gemerlapnya keduniawian sehingga mengakibatkan terlena dalam kenikmatan yang nisbi.

Kasus selanjutnya yang Lomax tangani adalah tentang kasus pembunuhan domba. Dalam kasus ini, Philippe Moyez, kliennya telah melanggar peraturan kesehatan dan menurutnya ia tak akan bisa memenangkan kasus tersebut. Ketika berkunjung ke tempat Moyez di sebuah ruang bawah tanah, ia melihat sebuah keanehan. Moyez berkata bahwa ia melakukan pembunuhan terhadap binatang dengan hal yang tidak lazim merupakan infestasi dalam bentuk darah dan menganggapnya sebagai mata uang spiritual. Selanjutnya Moyez mengeluarkan sebuah lidah binatang dan beberapa paku, lalu menanyakan nama jaksa yang menuntutnya. Pada sidang tersebut, jaksa penuntut memang sulit sekali berbicara. Moyez telah melakukan sebuah "black magic" yang biasanya meminta bantuan dari setan. Selain itu, Moyez juga memiliki uang 15 juta dollar yang sangat tidak rasional jika dibandingkan dengan pekerjaannya. Keanehan ini tidak terlalu disadari oleh Lomax. Ia hanya berusaha menjalankan tugasnya.

Maka dari alur cerita "The Devil's Advocate" yang di perankan oleh Kevin Lomax seorang pengacara terkenal dari amerika serikat dengan reputasi tak pernah terkalahkan mengajarkan kita yang ingin menjadi sebagai advocat  memberikan perhatian kepada kita dalam menjalankan profesi advocat dibidang hukum akan selalu dipertemukan antara kejahatan dan kebeneran yang merupakam dua hal yang selalu melekat dalam menjalankan profesi sebagai seoarang advocat, sekaligus dipertemukan dalam kehidupan menjalankan pekerjaan.

Pentingnya integritas dalam mengemban profesi advocat yang diartikan sebagai suatu ketahanan diri untuk tidak tergoda berbagai desakan untuk memikirkan dan mengutamakan kepentingan dan atau keuntungan diri sendiri dan mengabaikan kepentingan dan nasib orang banyak, dengan tanggung jawab hal itu sedang berada ditangannya. Integritas diri berkaitan dengan sikap selalu mengedepankan tanggung jawab, kepercayaan, dan kesetiaan terhadap janji. Integritas berkaitan dengan kemampuan menahan dan mengendalikan diri dari berbagai godaan yang akan menghancurkan harkkat dan martabat mulia diri sendiri. Orang yang memiliki integritas adalah orang yang bisa diandalkan, dipercaya, dan diteladani.

Selain itu dalam menjalankan profesi advocat sebagai profesi officium nobile dengan mengedapankan sebuah integritas dapat dianggap terkait dengan nilai-nilai yang berhubungan dengan etika, moralitas, kejujuran, dan ketulusan.

Dengan dikaitkannya alur cerita "The Devil's Advocate" dan kode etik profesi hukum di indonesia maka kita akan mengnal bahwa Etika profesi bagi seorang profesiaonal yang bergerak di bidang tertentu dituangkan dalam suatu bentuk yang disebut "kode etik". Kode etik merupakan suatu sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis tentang apa yang benar dan baik serta apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Hal ini menegaskan bahwa kode etik adalah sebagai suatu dasar acuan tentang perbuatan apa yang dianggap benar dan salah serta perbuatan apa yang harus dilakukan dan harus dihindari.

Dalam bidang hukum khususnya profesi Advokat memiliki suatu aturan profesional yang dituangkan dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No 18 Tahun 2003  Tentang Advocat menyatakan bahwa Advokat adalah orang yang berpraktek memeberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan yang memenuhi syarat persyaratan perundang-undangan yang berlaku, baik sebagai Advokat, Pengacara, Penasehat Hukum, Pengacara Prektek ataupun Konsultan Hukum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun