Mohon tunggu...
Kaleb E. Simanungkalit
Kaleb E. Simanungkalit Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Dosen dan saat ini menjadi Ka. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli. Saat ini penulis melanjutkan pendidikan S3 – Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Sebelas Maret Surakarta dan menjadi Penerima Awardee Beasiswa Pendidikan Indonesia Batch 2 tahun 2023. Penulis sudah banyak menerbitkan karya-karya ilmiah yang sudah terbit dibeberapa jurnal nasional terindeks Sinta dan jurnal Internasional. Selain itu penulis juga sudah menghasilkan karya penerbitan Buku. Bahkan penulis juga menjadi editor di salah sau penerbitan buku dan editor jurnal nasional. Penulis juga merupakan pemilik akun youtube “Batak Storypedia” yang sudah memiliki 27.000 Subscriber dan Tiktok dengan 56.000 Pengikut yang bertema “Budaya dan sejarah Batak”.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Jejak Kata-Kata di Era Digital: Analisis Wacana Tekstual dan Kontekstual pada Era Industri 4.0

8 Maret 2024   00:47 Diperbarui: 8 Maret 2024   00:50 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media Sosial Era Digital (pexels.com/ Pixabay )

Dalam era digital yang semakin maju, bahasa dan komunikasi memainkan peran kunci dalam membentuk realitas sosial dan budaya. Dari pesan singkat di media sosial hingga artikel berita yang panjang di platform daring, kata-kata memiliki kekuatan untuk mempengaruhi opini, memicu perubahan, dan membentuk pandangan dunia. Dalam konteks ini, analisis wacana menjadi alat penting untuk memahami bagaimana bahasa digunakan dan dipahami dalam era Industri 4.0 yang ditandai oleh transformasi digital yang cepat.

Era Industri 4.0 menandai periode di mana teknologi informasi dan komunikasi mencapai tingkat perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Internet dan media sosial memfasilitasi pertukaran informasi yang cepat dan luas, mengubah cara kita berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain. Di tengah gelombang informasi yang tak kenal batas, jejak kata-kata digital menjadi semakin signifikan dalam membentuk budaya dan masyarakat.

Komunikasi digital melintasi batas geografis dan waktu, memungkinkan individu untuk berpartisipasi dalam percakapan global tentang berbagai topik. Dari politik dan ekonomi hingga hiburan dan gaya hidup, media sosial menjadi panggung di mana beragam sudut pandang bertemu dan berbenturan. Dalam konteks ini, analisis wacana memainkan peran penting dalam membongkar makna dan implikasi dari kata-kata yang tersebar di jagat maya.

Mendekati Analisis Wacana di Era Digital

Analisis wacana adalah pendekatan multidisiplin yang bertujuan untuk memahami bagaimana bahasa digunakan dalam konteks sosial dan budaya. Dalam era digital, analisis wacana tidak hanya terbatas pada teks tertulis, tetapi juga meliputi berbagai bentuk komunikasi digital seperti gambar, video, dan emoji. Dengan memadukan wawasan tekstual dan kontekstual, analisis wacana memungkinkan kita untuk melihat di balik kata-kata dan mengungkap makna yang tersembunyi.

Pertama-tama, dalam analisis wacana tekstual, perhatian diberikan pada struktur dan elemen-elemen bahasa yang terdapat dalam sebuah teks. Dari pemilihan kata-kata hingga sintaksis kalimat, analisis wacana tekstual membantu kita memahami bagaimana pesan-pesan disusun dan disampaikan. Dalam era digital, pemilihan kata-kata dan gaya bahasa dapat memiliki dampak yang besar terhadap pemahaman dan interpretasi sebuah teks.

Namun, untuk memahami sepenuhnya makna sebuah teks, kita juga perlu mempertimbangkan konteks di mana teks tersebut muncul. Wawasan kontekstual dalam analisis wacana melibatkan memperhatikan latar belakang sosial, budaya, politik, dan teknologi yang mempengaruhi produksi dan penerimaan teks. Dalam era digital, konteks menjadi semakin kompleks dengan adanya berbagai platform komunikasi dan kelompok-kelompok yang beragam.

Hal ini sesuai dengan pendapat Dr. Muhammad Rohmadi (2022) yang mengatakan bahwa dalam era digital, teknologi membantu kita dalam proses analisis wacana. Namun, kemampuan analisis wacana tekstual dan kontekstual masih sangat penting. Dengan kemampuan ini, kita dapat memahami wacana yang lebih baik, membantu kita dalam proses pengambilan keputusan, dan mengubah hubungan antar individu. Dengan teknologi yang semakin canggih, kita dapat meningkatkan kemampuan analisis wacana tekstual dan kontekstual, dan membantu kita dalam proses komunikasi yang efektif dan efisien.

Analisis Wacana Tekstual dan Kontekstual di Era 4.0

Analisis wacana tekstual berkaitan dengan pemahaman terhadap struktur dan elemen-elemen bahasa yang terdapat dalam sebuah teks. Ini termasuk pemilihan kata, susunan kalimat, gaya bahasa, dan unsur-unsur lain yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Di era 4.0, di mana komunikasi semakin banyak dilakukan melalui platform digital seperti media sosial, analisis wacana tekstual menjadi kunci untuk memahami cara bahasa digunakan dalam konteks virtual.

Dalam analisis wacana tekstual, kita memperhatikan bagaimana kata-kata dipilih dan disusun untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikan. Misalnya, dalam sebuah unggahan di media sosial, gaya bahasa yang digunakan dapat memiliki dampak yang besar terhadap pemahaman dan interpretasi pesan tersebut. Oleh karena itu, melalui analisis wacana tekstual, kita dapat mengungkap makna yang terkandung dalam elemen-elemen bahasa tersebut.

Namun, untuk memahami sepenuhnya makna sebuah teks, kita juga perlu mempertimbangkan konteks di mana teks tersebut muncul. Wawasan kontekstual dalam analisis wacana mencakup berbagai faktor seperti latar belakang sosial, budaya, politik, dan teknologi yang mempengaruhi produksi dan penerimaan teks. Dalam era 4.0, di mana komunikasi semakin kompleks dan terhubung, memperhitungkan konteks menjadi lebih penting dari sebelumnya.

Dengan menggabungkan wawasan tekstual dan kontekstual, kita dapat mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang makna sebuah teks di era 4.0. Ini memungkinkan kita untuk melihat bagaimana bahasa digunakan untuk mempengaruhi opini, membangun hubungan, dan menyebarkan informasi dalam lingkungan digital yang semakin kompleks dan terhubung.

Penerapan analisis wacana tekstual dan kontekstual di era 4.0 memiliki implikasi yang luas dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam bisnis, pemahaman terhadap wacana digital memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan strategi komunikasi yang efektif dan responsif terhadap kebutuhan konsumen. Dalam politik, analisis wacana membantu kita memahami dinamika komunikasi politik di media sosial dan memprediksi tren opini publik.

Selain itu, dalam pendidikan, penggunaan analisis wacana dapat membantu siswa untuk menjadi pembaca dan penulis yang lebih kritis dan cerdas dalam era 4.0 ini. Memahami bagaimana bahasa digunakan dalam konteks digital memungkinkan mereka untuk memahami dan menafsirkan pesan-pesan yang tersebar di dunia maya dengan lebih baik. Dalam budaya, analisis wacana membantu kita memahami bagaimana identitas dan nilai-nilai budaya dipertahankan dan dipromosikan melalui media digital.

Analisis wacana tekstual dan kontekstual memainkan peran yang krusial dalam memahami komunikasi di era 4.0. Dengan memadukan wawasan tentang struktur bahasa dan konteks sosial, politik, dan budaya, kita dapat mengungkap makna dan implikasi dari pesan-pesan yang tersebar di dunia maya dengan lebih baik. Oleh karena itu, penting untuk terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dalam analisis wacana untuk tetap relevan dan responsif dalam menghadapi perubahan yang terjadi dalam komunikasi digital yang semakin dinamis.

Ditulis bersama Bapak Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum. (Dosen PBSI FKIP Universitas Sebelas Maret, Ketua Umum ADOBSI dan Penggiat Literasi Arfuzh Ratulisa). "Membacalah untuk menulis dan menulislah untuk dibaca umat sepanjang hayat. Ayo berliterasi dengan Ratulisa (Rajin Menulis dan Membaca) untuk Multigenerasi NKRI".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun