Mohon tunggu...
Kaleb Haryanto
Kaleb Haryanto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sel Darah Merah Mulai Melemah, Mengapa?

25 November 2017   23:17 Diperbarui: 26 November 2017   00:21 6250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hai para pencari ilmu, pada kali ini kita akan membahas tentang eritrosit yang mulai melemah dalam diri kita. Nah pada kesempatan ini kita akan menemukan alasan mengapa eritrosit bisa melemah. Apakah karena memang semakin berjalannya waktu manusia hidup di bumi, eritrosit akan terus melemah? Atau apakah ini semua karena manusia yang hidup di jaman sekarang dituntut untuk bekerja lebih. Maka kita akan membahas terlebih dahulu apa itu ertrosit.

Darah adalah salah satu cairan penting yang ada dalam tubuh kita yang berfungsi mengirimkan oksigen dan metabolisme yang dibutuhkan jaringan tubuh. Darah juga berfungsi penting dalam pertahanan tubuh manusia. Nah, didalam darah sendiri terdiri dari eritrosit, trombosit, dan leukosit. Eritrosit atau yang biasa disebut sel darah merah merupakan komposisi utama dalam darah kita. Sehingga kita dapat sadar bahwa eritrosit sangat berguna bagi tubuh manusia.

Ertrosit berisikan hemoglobin yang tugasnya adalah menangkap oksigen, yang nantinya oksigen akan dilepaskan melalui pembuluh kapiler. Hemoglobin inilah yang memberi warna merah dalam darah akibat zat besi yang ada didalam kandungannya. Sedangkan sel darah merah berbentuk bikonkaf yang artinya cekung di tengah dan tidak memiliki inti sel atau yang disebut nukleus. Jumlah eritrosit dalam tubuh kita ada sekitar 4 sampai 6 juta sel ukuran tiap sel adalah 6,2 sampai 8,2 Nm. Sel darah merah diproduksi di sum-sum tulang belakang dan pembentukannya dinamai eritropoesis.

Adapun penyakit yang bisa menyerang tubuh kita dan berhubungan dengan eritrosit yaitu anemia. Kondisi tersebut adalah kekurangnya sel  darah merah dalam tubuh kita sehingga tubuh dapat meresa mudah lelah dan susah untuk fokus. Kondisi lain yang sama berbahayaya adalah polisitemia, keadaan ini menyebabkan tubuh kita berlebihan sel darah merah yang menyebabkan tubuh kita bisa mengalami lebam-lebam dan mimisan.

Nah pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang sebuah teori yang dikatan para dokter bahwa eritrosit berumur sekitar 120 hari. Tapi pada kenyataannya eritrosit dalam manusia mulai melememah dan umurnya kadangkala sudah mati sebelum sampai di batas normal yaitu 100 sampai 120 hari. Ada dua argumen yang menentukan mengapa sel darah merah bisa terus melemah. Sebenarnya saya setuju dengan statemen kedua argumen tersebut karena ada hubungan antara zaman atau waktu dan pekerjaan, tetapi jika memilih, saya lebih setuju dengan argumen bahwa penyebab dari menurunnya umur ertirosit adalah pekerjaan manusia, gaya hidupnya, dan lingkungan yang kian memburuk di hari-hari ini.

Dapat kita lihat bahwa di jaman sekarang banyak sekali persaingan, dan manusia harus berjuang lebih keras untuk dapat bertahan hidup untuk terus. Nah dalam hal ini, dapat kita ketahui bahwa zaman yang terus berjalan tidak menyebabkan eritrosit dalam diri manusia kian melemah, tetapi semakin berjalannya waktu manusia harus lebih berjuang keras dalam bekerja. Nah kita akan bahas mengapa manusia yang bekerja keras memiliki kerentanan umur dalam eritrosit.

Pekerjaan berat menyiksa tubuh

           Dapat kita ketahui bahwa tubuh manusia butuh oksigen di setiap bagiannya, dan eritrosit bertugas dalam mengedarkan oksigen tersebut. Jika tubuh kita bekerja lebih keras dalam melakukan aktivitasnya maka tubuh akan pasti membutuhkan lebih banyak pasokan oksigen.  Kita dapat lihat contohnya saat kita berolahraga. Saat kita berolahraga, tubuh akan otomatis memberikan tindakan langsung dengan kita bernafas lebih cepat supaya semua bagian tubuh tetap mendapatkan pasokan oksigen yang banyak pula.

            Tetapi disaat tubuh memerlukan lebih banyak oksigen, tubuh tidak bisa memaksa diri kita untuk menghasilkan sel darah merah yang banyak karena dapat menyebabkan polisitemia dan sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Sedangkan oksigen butuh alat pengangkut untuk mencapai jaringan-jaringan di tubuh. Oleh karena itu, sel darah merah yang ada akan bekerja lebih untuk mengedarkan oksigen yang ada. Maka dari itu sel darah merah rentan untuk mati . Dengan rusaknya sel darah merah bisa berarti 2 kemungkinan yang terjadi. Yang pertama adalah anemia karena kekurangan sel darah merah, atau bisa juga menjadi alasan memburuknya tubuh akibat sum-sum tulang belakang harus bekerja lebih extra dalam menggantikan sel darah merah yang sudah mati.

Radikal bebas

            Dengan tubuh kita diforsir untuk bekerja lebih keras, kita akan membutuhkan lebih banyak oksigen seperti yang sudah saya katakan di atas. Maka dari itu, akan terjadi oksidasi berlebih juga dalam diri manusia sehingga tanpa sadar kita sedang membangun radikal bebas dalam diri manusia. Penumpukan radikal bebas menjadi sangat besar aibat oksidasi yang berlebih menyebabkan antioksidan alami dari dalam tubuh tidak sanggup dalam menghadapi radikal bebas. Penumpukan radikal bebas yang tidak bisa dihilangkan oleh antioksidan menyebabkan stress oksidatif, akibatnya intensitas proses oksidasi tubuh menjadi sangat tinggi sehingga menyebabkan kerusakan yang banyak. Kerusakan ini juga dapat menyerang eritrosit yang menyebabkan eritrosit menjadi rusak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun