Mohon tunggu...
Okty Budiati
Okty Budiati Mohon Tunggu... -

Ibu rumah tangga yang gemar menari.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Kenthir

23 Februari 2016   17:42 Diperbarui: 23 Februari 2016   18:08 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku tersedot menatap kawah  

Saat jutaan zombie tertawa sinis  

Aku bagai zombie yang sinting

 

Saat pasar dipanaskan ekonomi

Barikade otak-otak miring

Ideologi hingga nafsu kendali

Anak-anak zombie diasah insting

 

Seperti panggung di pagi hari

Hingga malam semakin tinggi

Para zombie bersulang diri

Tepat di kertas-kertas polusi

 

Seperti papan kudengar berbunyi

Membising hingga imajinasi berkabut

Para zombie dan kloning-kloning

Berpesta seperti api dikejar babi

 

Seperti teriakan-teriakan pekik  

Atas nama hati, dieja hati-hati

Para zombie onani sendiri

Muncul wajah-wajah masturbasi

 

Aku temui para zombie

Atas nama pendidikan

Atas nama kesehatan

Atas nama keadilan

 

Sampai hukum mencongkel mataku

Rimba dalam reportase zombie

Di bumi nekropolis; merakyat dengan sepakat tradisi

 

obudiati @sentiong|140216 

[caption caption="Photo dari Desk4me diedit dalam photoshop"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun