Lalu dosen tersebut bertanya kepada Heri seperti memastikan sesuatu, “apakah antum sekolah di Ma’had?,” tanya dosen itu. Benar saja, dosen tersebut memberikan jawaban dengan perspektif agama. Ia mulai dari memperkenalkan istilah zero commitment hati. Menurut dosen itu bahwa, hati kita tidak boleh min (-) atau plus (+). Jika hati kita min, maka akan membuat kita merasaa rendah diri. Sebaliknya, jika hati kita plus, kita akan merasa sombong.
Ia melanjutkan bahwa, persoalan percaya diri itu terletak pada hati. Merasa rendah diri yang mengakibatkan rasa nervous adalah akibat dari terlalu melihat manusia lebih baik daripada diri sendiri. Begitu juga dengan perasaan sombong, persoalannya sama, karena terlalu melihat manusia yang lain lebih buruk daripada diri sendiri. Karenanya, jika kita menginginkan kepercayaan diri, kita harus mengeluarkan manusia dari hati kita supaya kita tidak melihatnya. Hati kita harus zero, kita isi dengan tuhan. Hal ini akan membantu kita untuk berpikir bahwa semua manusia itu sama, tidak ada yang lebih baik dan lebih rendah. Oleh sebab itu, kita tidak boleh minder.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H