Di FORUM TK DAN PAUD (group guru dan orang tua dari anak seusia TK dan PAUD), bunda Ane Novita mencurahkan isi hatinya demikian,
”ass. salam kenal semuanya. mau minta sarannya nich! saya kan menagajr d Tk, kadang2 suka lelah dan cape menghadapi anak yg suka main pukul, main tendang, bicaranya kasar.gimana ya cara menhadapinya??klo si anak main pukul,nendang atu bicara kasar cara menghadapinya saya suka menyanyi hati2 gunakan tanganmu dsb, tapi sianak hanya sebentar nurutnya ,selanjutnya ya maen tonjok aja sama temennya dan seterusnya bgitu.”
Pada intinya, bunda Ane bercerita tentang anak didiknya. Beliau memiliki seorang anak didik yang suka memukul temannya. Saya akan memberikan beberapa tips yang telah diberikan oleh bunda-bunda yang tergabung dalam FORUM TK DAN PAUD.Dimikian tipsnya (diberikan oleh Bunda Anisah Komara):
1.Temukan keunggulan pribadinnya.
2.Berikan sambutan saat ia datang.
3.Bisikkan keunggulan pribadi yang dimiliki sang anak, dan katakana kalau kita sangat bangga padanya dengan keunggulan yang dimiliki sang anak dengan tulus.
4. Ikut andil dalam mengembangkan keunggulan pribadi yang dimiliki sang anak.
Apa yang diungkapkan oleh bunda Anisah Komara sangat baik. Karena pada intinya setiap anak pasti ingin selalu diperhatikan, walaupun cara mereka untuk ber”caper” ria adalah dengan cara yang bermacam-macam, termasuk dengan cara memukul temannya. Bila kita sudah mengenal keunggulan pribadi sang anak (pasti semua anak akan memilikinya), kita akan bisa mengalihkan sang anak dengan tanpa paksaan untuk meninggalkan kebiasaan lamanya dalam mencari perhatian. Misalnya, sang anak sangat rajin untuk membantu guru membersihkan papan tulis.
Nah… setelah kita tahu bahwa dia adalah anak yang rajin dan suka kebersihan, kita bisa melakukan apa yang telah biasa dilakukan oleh bunda Annisa.
Memberikan sambutan yang hangat pada anak yang “bermasalah” sangatlah penting, supaya kita bisa menjadi lebih dekat padanya. Kedekatan antara guru dan anak sangatlah penting, agar saat sang guru menyampaikan sesuatu kepada sang anak, sang anak lebih terbuka untuk mau mendengarkan apa yang gurunya katakan. Kedekatan ini haruslah dipupuk dengan berbagai cara, misalnya sering menyapa, meluangkan waktu untuk ngobrol, memberikan senyuman dan salam saat bertemu, dan masih banyak hal-hal sederhana lainnya.
Langkah selanjutnya adalah poin yang ke – 3. Poin ke-3 di atas adalah sebuah metode hypnoparenting, dimana kita bisa memberikan sugesti yang positif kepada seorang anak dengan cara membisikkan ke telinga dan tentu saja dengan kata-kata yang tulus dan positif. Setelah kita tahu apa yang menjadi keunggulan pribadi sang anak, kita bisa membisikknan,”Ibu suka sama anak yang rajin dan suka kebersihan. Jadilah anak yang rajin, rapi, dan bersih. Pasti nanti banyak teman sayang sama kamu.” (kata-kata yang kita bisikkan menyesuaikan bisa anda karang sendiri, menyesuaikan pribadi dan kelebihan sang anak).
Langkah ke – 4, bertujuan untuk mengembangkan keunggulan sang anak. Karena kita sudah tahu bahwa anak yang “bermasalah” tersebut adalah anak yang rajin, maka kita bisa meminta sang anak untuk rajin membersihkan papan tulis setiap hari. Atau bila anak yang “bermasalah” tersebut pandai menggambar, kita bisa mensuport anak saat mengikuti lomba menggambar, dan masih banyak cara yang lain.
Tips berikutnya adalah sedikit tambahan yang telah diberikan oleh bunda Sufeni (seorang guru TK).