Mohon tunggu...
Kak Roz
Kak Roz Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis untuk menjaga otak tetap sehat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pancasila: Landasan Persatuan di Tengah Keberagaman

1 Oktober 2024   09:49 Diperbarui: 1 Oktober 2024   10:36 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta (1/10) -- Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), KH Chriswanto Santoso, menggarisbawahi makna mendalam dari Hari Kesaktian Pancasila sebagai saat yang krusial dalam memperkuat ikatan antar masyarakat Indonesia yang beragam. Ia menekankan bahwa Pancasila merupakan fondasi yang menyatukan berbagai suku, agama, ras, dan golongan di tanah air.

"Hari Kesaktian Pancasila merupakan pengingat bahwa ideologi yang digagas oleh para pendiri bangsa telah terbukti efektif. Pancasila mampu merangkul perbedaan yang ada. Ketika ada usaha untuk mengganti Pancasila, seperti yang terjadi pada 30 September, ideologi ini tetap berdiri kokoh dan relevan," jelas Chriswanto. Ia juga menambahkan bahwa Pancasila telah menunjukkan ketahanannya terhadap ideologi lain yang mengancam, khususnya komunisme di masa lalu.

Dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Chriswanto mengajak seluruh masyarakat untuk bersyukur dan berkomitmen untuk melestarikan serta mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. "Pancasila adalah perekat dalam keragaman Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujarnya.

KH Chriswanto menjelaskan bahwa LDII telah mengambil langkah konkret untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Pancasila. Salah satunya adalah menjalin kerja sama dengan lembaga negara, termasuk Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). "Melalui kerja sama ini, kami berencana melaksanakan program pendidikan kebangsaan untuk menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila dan pentingnya menjaga keutuhan NKRI," tambahnya.

Ia menegaskan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara adalah kunci dalam mengatasi tantangan kebangsaan yang dapat mengancam persatuan. "Dengan pemahaman yang lebih baik, kita dapat menjaga keutuhan bangsa di tengah perbedaan," kata Chriswanto.

LDII terus berupaya bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga terkait untuk mengamankan nilai-nilai Pancasila. KH Chriswanto menyatakan bahwa LDII memprioritaskan program kebangsaan dalam berbagai kolaborasi dengan instansi seperti Kejaksaan, MPR, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), TNI, dan Polri.

"Kami menyadari pentingnya stabilitas Indonesia sebagai negara. Oleh karena itu, LDII berkomitmen untuk memastikan Pancasila dipahami dan dihayati oleh seluruh lapisan masyarakat," jelasnya.

Menyinggung masa depan Pancasila, KH Chriswanto berharap generasi mendatang dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. "Pendidikan mengenai kebangsaan dan Pancasila harus terus dilakukan agar keutuhan NKRI tetap terjaga. Generasi muda harus menyadari bahwa Pancasila adalah ideologi yang melindungi keragaman dan menjamin keadilan sosial bagi semua warga negara," tegasnya.

Pancasila: Ideologi Tangguh di Era Modern

Sementara itu, Ketua DPP LDII Singgih Tri Sulistiyono menekankan pentingnya Pancasila sebagai landasan bagi bangsa yang majemuk. "Peringatan ini adalah pengingat akan kekuatan Pancasila dalam menghadapi berbagai ancaman terhadap kesatuan bangsa, termasuk upaya kudeta pada 30 September 1965 yang diduga dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI)," ujarnya.

Menurut Singgih, peristiwa tersebut menunjukkan bahwa Pancasila tetap relevan dan kuat dalam menghadapi berbagai tantangan sejarah Indonesia. "Hari Kesaktian Pancasila menandakan kemenangan ideologi ini pada 1 Oktober 1965, ketika ancaman kudeta berhasil digagalkan," jelasnya.

Ia juga menjelaskan perbedaan antara Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila. "Hari Lahir Pancasila merayakan kelahiran Pancasila sebagai ideologi negara pada 1945, sementara Hari Kesaktian Pancasila memperingati keberhasilan ideologi ini menghadapi tantangan dari ideologi lain," tambahnya.

Pancasila memiliki makna simbolis yang kuat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Dengan keberagaman suku, agama, dan golongan, Pancasila berhasil menciptakan harmoni di tengah perbedaan," ujar Singgih.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila mengingatkan kita bahwa ideologi ini adalah yang paling sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. Di era modern, tantangan terhadap Pancasila semakin beragam, termasuk pengaruh ideologi transnasional yang mengancam integrasi bangsa. "Pancasila tetap relevan di era modern ini dan menjadi benteng terhadap ancaman ideologi asing yang tidak sejalan dengan jati diri bangsa. Sosialisasi nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan dan keteladanan sangatlah penting," tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun