Mohon tunggu...
Rosenadia Fitri Andafi Niranata
Rosenadia Fitri Andafi Niranata Mohon Tunggu... -

selamat membaca :)

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Nikmatnya Makanan Sederhana di Warung Tua

31 Mei 2013   19:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:44 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogyakarta memang tak kehabisan kuliner khasnya.

Sering terdengar makanan utama Gudeg beserta kuliner khas yang disajikan bersamaan. Minuman khas kota sejarah ini tak kalah lezat, seperti wedang ronde, kopi joss, wedang uwuh dan tentunya masih banyak lagi.

Namun diantara warung penyaji makanan khas yang ada di Yogyakarta, terdapat satu warung tua yang telah melewati berbagai zaman. Bahkan sebelum Bapak Presiden Republik Indonesia 2 mendapat jabatan ini, warung sederhana ini telah berdiri. Warung unik ini dapat dijumpai di selatan Pasar Kotagede, tepatnya samping makam raja-raja mataram.

Didirikan 58 tahun yang lalu, tepatnya tahun 1955 oleh juragan perak Bapak Dalijan Mulyo Hartono. Pada saat itu industri perak semakin menurun, dan pendapatan dari industri ini semakin mengecil. Ketika karyawannya banyak yang mengundurkan diri, Bapak Dalijan yang sangat mencintai keluarganya mencari inisiatif untuk mendapatkan penghasilan lain demi memenuhi kehidupan keluarganya. Akhirnya terlintas dibenaknya untuk berjualan es kopyor bersama istri yang sangat disayanginya.

Warung sederhana penuh harapan ini bernama ”Sido Semi” yang berarti jadi berkembang. Setelah selama kurang lebih dua tahun istri Bapak Dalijan belajar membuat bakso, warung ini berani mengeluarkan menu yang berisi makanan yang hanya terdiri dari Bakso yang harganya hanya sekitar 10-20 rupiah waktu itu, dan minuman-minuman sederhana lainnya.

Keunikan warung ini yang tertua ini terletak pada arsitekturnya yang masih dipertahankan, bahkan daftar menu yang pertama kali dan masih menggunakan ejaan lama jawa, seperti ”Soklat” yang berarti coklat, serta harga yang masih dalam bentuk puluhan rupiah digunakan dipakai sampai saat ini.

Selain itu dibagian pintu warung terdapat tulisan dari seng berbunyi  ”YEN SELOSO TUTUP” yang berarti jika hari selasa tutup. Menurut pemilik warung yang merupakan cucu dari Pak Dalijan, ”Dulu gajian pegawai perak itu mingguan, Hari Sabtu. Jadi hari sabtu gajian, minggu sama senin itu kita senang-senang. Nah kan selasa tinggal uang sisa untuk memenuhi kebutuhan sampe sabtu, makanya kita ambil hari selasa untuk hari tutup”.

Didirikan 58 tahun yang lalu, tepatnya tahun 1955 oleh juragan perak Bapak Dalijan Mulyo Hartono. Pada saat itu industri perak semakin menurun, dan pendapatan dari industri ini semakin mengecil. Ketika karyawannya banyak yang mengundurkan diri, Bapak Dalijan yang sangat mencintai keluarganya mencari inisiatif untuk mendapatkan penghasilan lain demi memenuhi kehidupan keluarganya. Akhirnya terlintas dibenaknya untuk berjualan es kopyor bersama istri yang sangat disayanginya.

Warung sederhana penuh harapan ini bernama ”Sido Semi” yang berarti jadi berkembang. Setelah selama kurang lebih dua tahun istri Bapak Dalijan belajar membuat bakso, warung ini berani mengeluarkan menu yang berisi makanan yang hanya terdiri dari Bakso yang harganya hanya sekitar 10-20 rupiah waktu itu, dan minuman-minuman sederhana lainnya.

Sebenarnya warung ini pernah membuka cabang oleh anak ke 7 Pak Dalijan namun karena persaingan yang tidak sehat warung ini tutup. Pernah juga mencoba buka cabang di Kulon Progo, namun karena letaknya dijalur cepat, maka warung ini sepi dan tutup.

Kekurangan warung ini banyaknya orang yang belum tau letak warung yang berarsitektur jadul ini.

Bagi pemuda Kotagede, tempat ini sering dijadikan tempat leyeh-leyeh setelah bekerja seharian dan Saking hafalnya dan cintanya dengan tempat ini suatu ketika dhingklik untuk makan itu patah dan pemuda sekitar bingung mencari dhingklik tersebut, setelah mengetahui dhingklik itu patah, mereka sangat kecewa.

( Rizali Noor Maulana / XI IPA 2 / 29 )

visit his blog : http://zalimaulana97.blogspot.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun