Mohon tunggu...
Umarulfaruq Abubakar
Umarulfaruq Abubakar Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Universitas Islam Indonesia - Yogyakarta

Saya menulis bukan karena saya pandai menulis, melainkan karena ada yang ingin saya sampaikan. Saya ingin memberi kepada bangsa ini dan berbagi dengan anak-anak negeri walau hanya dalam sebentuk tulisan. Hitung-hitung juga sebagai deposito amal untuk nanti setelah mati. Salam kenal buat semua. Kenalkan (sambil mengulurkan tangan): saya Umarulfaruq Abubakar, asal Modelomo-Boalemo-Gorontalo.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Capeknya Caper di Kompasiana

12 Maret 2015   12:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:46 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kalo nulis buat nyari perhatian dan banyakin penggemar, rasanya capek minta ampun.

Orang-orang lagi rame di Twitter tiap hari pengen ngetwitt aja. Lagi rame di FB rasanya pengen nulis status FB aja tiap hari. Lagi rame di blog, pindah akfitasnya di blog, sambil nyari-nyari segudang tips mendatangkan ribuan pengunjung ke blog pribadi...

waduh cape... cape...

yang baca sih ada, yang retweet juga ada beberapa orang, yang ngelike post banyak. Tapi mah gak sesuai harapan. Pengennya ribuan seperti orang-orang terkenal, ini malah hanya bisa dihitung jari sebelah tangan.

Capek deh...

belum lagi ditambah rasa takut dan khawatir.
kalo nanti tulisannya jelek dan akhirnya gak ada yang baca gimana?

kalau nanti ada yang marah dan sakit hati dengan tulisan ini gimana?

kalau nanti tulisannya ini dianggap bodoh dan tidak berguna gimana?

Tambah lagi stressnya. Akhirnya satu tulisan, ngeramnya sampai berjam-jam.

Begitu jadi dan akhirnya bisa diposting, langkah berikutnya adalah promosi tebar pesona ke mana-mana. Copas ke blog, taruh di wall fb (judulnya doang; supaya orang mau mampir ke blog), twitt habisan, nitip link di tulisan-tulisan orang dengan sedikit komen yang gak nyambung. Apalagi capernya di kompasiana, dengan banyaknya penulis beken dan ratusan bahkan ribuan tulisan yang masuk tiap hari... capek..capek..

memang capek hidup yang caper. harus menyiapkan hati untuk banyak kecewanya daripada bahagianya, susah jadi diri sendiri

heran juga dengan ada beberapa penulis yang nulisnya cuma "gitu doang", sekalimat dua kalimat, tapi dikutip orang sejagad twitter, direpos kemana-mana, bahkan sampai dijadikan berita. ajib...

yang ini cari perhatian malah gak dapat. yang itu sekedar nulis gitu aja tapi jadi serbuan perhatian para netizen.

perhatian orang mungkin gak bisa kebeli ya. yang bisa beli ya sesuatu yang pantas dijual. yang berkualitas dan berharga. kalau fokusnya kepada value; siapapun pasti suka dan membuat diri kita lebih berharga. nilai itulah semestinya yang kita perjuangkan dalam tulisan-tulisan dan goresan...

diantara dua juta informasi yang menyerbu pikiran dalam setiap menit, sudah sepantasnya kita memusatkan hati dan pikiran ini memikirkan hal-hal yang wajib dan prioritas terlebih dahulu. itu pesan tokoh psikologi muslim, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah

dalam rangkaian akftifitas yang panjang itu, gak apa apa kan meluangkan waktu untuk rehat sejenak, menulis di kompasiana... semoga ada manfaatnya ya...

tuh bel sekolah sudah bunyi... sudah dulu ya...
met siang dan met beraktifitas semuanya..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun