Mohon tunggu...
Maya Rahma
Maya Rahma Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencoba jadi penulis istiqomah

Mari saling mengenal lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar "Kaya" dari Orang Desa

3 Februari 2021   18:09 Diperbarui: 3 Februari 2021   18:36 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebun, ilustrasi oleh Freepik.

5. Beli sesuatu sesuai kebutuhan

Pernah bertanya-tanya kenapa rumah orang di desa meski kaya tetap sederhana? Kalau sekarang sih lumayan lah yang mulai mengikuti trend, tapi masih ada saja kok yang mengedepankan kesederhanaan.

Jawabannya karena mereka masih belum perlu untuk memperbaiki rumah. Ada rumah yang terbuat dari kayu, masih dipertahankan. Sebab di beberapa desa dengan hawa dingin, rumah dari kayu dan alas tanah itu bisa menghangatkan penghuninya ketimbang rumah full tembok dan lantai keramik.

Itu salah satu contoh saja. Disamping beberapa hal lain seperti kamar dibiarkan sempit hanya berisi 1 kasur. Tujuannya sama, di desa dengan daerah dingin, kamar yang sempit itu bikin hangat.

Apalah arti trend jika bikin gak nyaman? Ya kan?

6. Orang desa suka investasi jangka panjang

Nah ini poin dari segala poin. Orang desa itu lebih suka membeli rumah, sawah, kebun atau barang-barang bernilai jangka panjang.

Misal mereka beli lahan, untuk diolah jadi sawah atau kebun. Jika lahan kurang baik, biasanya ya buat rumah untuk anak-anaknya.

Tak hanya itu, warga desa juga banyak yang menginvestasikan uang di ternak ayam, kambing dan sapi. Tujuannya ya supaya uang itu bisa diputar. Jarang sekali mereka membeli barang elektronik. Karena mereka merasa barang tersebut tidak terlalu perlu untuk kebutuhan mereka.

Itu dia beberapa kebiasaan orang desa yang bisa banget diterapkan di kehidupan milenial jaman sekarang. Yhaa tidak harus diterapkan semua, pilih aja yang bisa relevan dengan kehidupan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun