Nah, kebiasaan ini suka tidak suka sebenarnya sangat berpengaruh bagi kehidupan berikutnya. Jika menginginkan sesuatu, orang desa lebih suka menabungkan uangnya terlebih dahulu. Setelah uang tersebut terkumpul, barulah mereka membeli barang yang diinginkan secara cash.
Jika dihitung-hitung, cara ini bikin kita lebih hemat lho. Bayangkan kalau setiap beli barang harus mencicil. Berapa besar bunga setiap bulannya yang harus kita bayar? Kan sayang duitnya.
3. Tidak ada nongki-nongki cantik
Hidup di desa itu harus tahan dengan yang namanya hidup tanpa mall atau caf-caf begitu. Karena di desa tidak ada istilah nge-mall.
Mereka kalau mau belanja ya ke pasar. Kalau mau ngopi ya ke warung kopi. Pengeluaran 2 hal itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan gaya hidup di kota.
Bahkan di desa, kalau mau ngopi dan ngobrol bareng, cukup ke gardu. Bawa kopi sendiri, bawa gorengan sendiri. Terus mereka bercengkerama deh. Simple dan murah kan?
4. Tidak peduli barang bermerk
Bukan mendiskriditkan orang desa soal belanjaan ya. Khususnya soal baju, tas atau fashion ala-ala. Mereka membeli sesuai kebutuhan saja dan seadanya di pasar.
Kadang kalau baju mereka ya lebih suka beli kain lalu setor ke tukang jahit. Selain tidak ada orang yang bakal mengembar-ngembari, jahit sendiri ini dijamin hasilnya lebih awet.
Berbeda dengan pembelian barang-barang seperti mesin-mesinan atau motor begitu. Mereka lebih suka yang mahal karena awet dan bisa menunjang kebutuhan.
Jika di kota motor CBR dieulus-elus biar nggak lecet, di desa motor gedhe itu dibuat untuk ke sawah ngangkut padi, atau rambanan untuk pakan kambing. Ya begitulah. Karena mereka mengedepankan fungsi bukan ke-kerenan semata.