Mohon tunggu...
Janna Ahmad Nugraha
Janna Ahmad Nugraha Mohon Tunggu... Seniman - Ketua Umum PPKS Indonesia

Manusia musiman di muka bumi, akan pulang ke sorga jika bumi kacau.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sepakbola Berdarah, Ciri Anak Bangsa Kehilangan Pancasila

26 September 2018   18:35 Diperbarui: 26 September 2018   18:48 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pancasila Sebagai Solusi

Kasus kematian supporter sepakbola ini seakan menjadi teguran dan introspeksi bagi masyarakat Indonesia yang gemar berkelompok dalam berbagai sektor kehidupan, bahwa ada efek  yang buruk ketika masyarakat Indonesia saling sikut atas nama kelompok, bahwa tidak hanya saja harga diri semu yang hilang tetapi nyawa pun dapat hilang seketika.

Pancasila bukanlah sebuah produk usang yang tidak dinamis, tentunya jika semua masyarakat sepakat berpancasila dalam kehidupannya maka tempatkanlah pancasila di atas fanatisme kelompok, bahwa kita harus sadar kita lahir dan hidup di tanah yang sama maka harus ada sebuah kesamaan pemikiran dalam kehidupan di negeri ini, kesamaan itu hanya dapat hadir jika semua masyarakat sepakat untuk menggunakan pancasila sebagai solusi kehidupan di Indonesia.

Bayangkan, hanya dengan fanatisme sepakbola seseorang dapat hilang rasa persatuan, kemanusiaannya bahkan hilang rasa ketuhanannya, apalagi jika isu lain yang menyangkut ideologi bernegara. 

Sekali lagi, kejadian ini bukanlah kejadian yang harus di ingat konflik antara pendukung Persib dan Persija tetapi lebih dari itu, hanya akibat 'menonton' sepakbola anak bangsa harus saling membunuh. 

Maka solusi dari semua permasalahan perpecahan ini bukanlah sepakbola yang harus hilang dari negara ini, tapi semangat persatuan yang termaktum dalam pancasila harus hadir dalam setiap elemen masyarakat siapapun dia, agama apapun dia, kelompok apapun dia, dan suku apapun dia. 

Karena pancasila akan menjadi benang merah persatuan Indonesia yang paling kongkrit, dapat dinamis dipakai dalam setiap unsur masyarakat di Indonesia, karena pancasila adalah titik temu dari setiap perbedaan di masyarakat!.

"Kehidupan bukanlah tentang pertumpahan darah, melainkan tentang berbagi kebahagiaan, pertumpahan darah yang bermanfaat hanyalah donor via PMI".

PANCASILA ABADI!

Oleh : Jana Achmad Nugraha (SAPMA PP Kota Bandung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun