Untuk yang kupanggil Anna
Seperti yang pernah kukatakan sebelumnya
Mendung di matamu pasti hadirkan hujan
Rinainya pun terdengar begitu sedih merintih
Kubaca kembali keksosongan dalam matamu
Sebuah jeda kutemukan dalam kepasrahan
Kau kunyah mentah-mentah
Semua kepahitan hidup ini
Telaga hitam mejadi ceruk
Tempat menyimpan penderitaan
Dalam bola mata indahmu
An,...
Kau jelma isak di batin
Sedihnya kau pendam jauh-jauh
Hingga tak ada yang mampu temukan sakitmu
Tapi, sepasang matamu tak mampu dusta padaku
Sebab aku bisa pahami lewat bulir tangismu
Yang begitu pilu
2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H