Mohon tunggu...
iwan s nagendra
iwan s nagendra Mohon Tunggu... -

iwan s nagendra penulis puisi otodidak

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perih Hati

6 September 2014   03:30 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:29 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

adalah hidup
yang bermimpi pada api
sepi kuingkari
tak ada sunyi tempat berbagi

selaut geram telah mendera
menghantam dinding karang jiwa
kerasnya tiada tertahan,tumpah!!
lalu kukemas puingnya
untuk kujadikan serapah
caci makian dan amarah

sepinya asmara
semakin terbunuh di pembaringan masa
mataku hitam bertuju langit
kubaca awan dalam bait sengit
sumpah!!,kutunjukan kepada angin
agar segera menjelma badai
untuk mengitariku yang sedang lunglai

kemudian,jari jemariku
menjalar memapah inginku
menuju perapian kalbu
tempat segala adu
untuk melampiaskan nikmatnya rasa sendu

adalah hidup
yang bermimpi pada api
sepi kuingkari
tak ada sunyi tempat berbagi

ROEMAH BAMBOE,2014 —


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun