Mohon tunggu...
kak dan
kak dan Mohon Tunggu... -

Ketika aku menulis aku yakin\r\nBahwa tanganku akan binasa sedang tulisanku kekal\r\nDan aku tahu bahwa kelak aku pasti ditanya,\r\nAduhai, apakah nanti jawabnya...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menemukanmu, Patahan Rusukku..

25 Maret 2011   15:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:26 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Karena aku adalah patahan yang terserak dari tulang rusukmu, menjelma menjadi diriku.

Maka aku perlu dirimu, untuk menyempurnakanku.
Jika tidak, aku akan terus terserak, tak terhimpun.

**

Menemukanmu tak pernah semudah yang bisa terbayang atau terlintas di angan-angan.

Menemukanmu bagai berkelana dalam rahasia-rahasia Tuhan yang tak selalu bisa dicerna akal pikiran atau terkaan mata yang memandang.

Menemukanmu adalah bagian paling kurindukan.

Menemukan dia yang patahan rusuknya ada didiriku, yang tak ada aku tanpa patahannya, dia yang akhirnya akan meluruskan kebengkokanku.
Dia yang akhirnya akan menjadi pemimpinku.

Tapi, menemukanmu tak pernah semudah itu, sayangnya.

**

Semoga Tuhan membimbingku menemukanmu, penyempurnaku, menghimpunkan yang terserak dari dirimu dan aku,
memberikan balasan kesabaran dengan kebaikan-kebaikan,
dan menyempurnakan bagian diriku dengan dirimu .

Amin.

-K&-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun