Mohon tunggu...
RenteBenteMabar
RenteBenteMabar Mohon Tunggu... Editor - S W I M B
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Serikat Wartawan Independent Manggarai Barat

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Panorama Indah Ada di Pegunungan Waka Pacar

28 Januari 2021   12:06 Diperbarui: 28 Januari 2021   12:09 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Part-1 Thn 2021.

Penulis: Hironimus Deo, S.Pd (Penggerak Literasi SMAN 2 Macang Pacar Manggarai Barat ,NTT)


Dahulu kala secara umum sistem kehidupan nenek moyang di Manggarai-Flores yang sering kita ketahui bahwa kentalnya budaya gotong royong.

Pola kehidupan budaya gotong royong itu mestinya dipertahankan bukan perlahan-lahan dilenyapkan dari generasi ke generasi. Sosiologi budaya sebagai tolok ukur dalam kehidupan manusia itu sendiri.

Budaya adalah kultur yang berasal dari bahasa Inggris yaitu culture. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Bahasa sebagaimana juga budaya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari diri manusia  sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.

Panorama yang sangat indah di puncak gunung Waka (golo Waka) merupakan jejak sejarah budaya,  bahwasannya di tempat yang indah ini ada segudang cerita sejarah yang masih dalam tahap rekam jejak penelitian. Keindahan dari atas   puncak gunung Waka (golo Waka) memberi daya tarik tersendiri.

Foto: Nina Chika Rahib
Foto: Nina Chika Rahib
Keindahan alam gunung Waka (golo Waka) sangat mempesona dimana semburan awan putih menyelimuti gunung-gunung kecil di lembah kaki bukit sekitar saat mata memandang tajam.

Saya sebagai seorang bagian dari silsilah keturunan Suku Waka Pacar, mempunyai mimpi yang besar dalam hal memperkenalkan tempat ini nantinya suatu anugerah terindah yang diciptakan oleh Tuhan dimata publik, bahwasanya di sini, di puncak ini nantinya akan ada tempat wisata yang tak kalah menarik dari tempat wisata lainnya yang pernah kita kunjungi dataran pulau Flores.

Foto: Nina Chika Rahib
Foto: Nina Chika Rahib


Gunung Waka (golo Waka) termasuk puncak tertinggi di dataran Pacar. Gunung Waka (golo Waka) terletak diantara dua desa indah yakni; desa Waka dan desa Golo Lajang Barat, Kec. Pacar Kab. Manggarai Barat.

Gunung Waka (golo Waka) dahulu memiliki hutan yang sangat lebat.
Sejak lima belas tahun silam Gunung Waka (golo Waka) pertama saya kunjungi tempat ini semenjak saya duduk di kelas VI di SDI Golo Kompol, Kec. Pacar Kab. Manggarai Barat.

Lima belas tahun silam Gunung Waka (golo Waka) pernah dalam keadaan gersang, ketidaksadaran masyarakat, penebangan hutan secara sembarangan hampir punah dimana para masyarakat;  Helung, Kake, Weri dan Puing masyarakat pemilik lahan gunung ini ramai membakar hutannya untuk dijadikan lahan tanaman jagung dan tanaman lainnya.

Pasca kondisi hutan ini hampir punah masyarakat mulai sadar, berkat sentuhan kesadaran para tokoh masyarakat dan tokoh adat sehingga kini kondisi hutan Gunung Waka (golo Waka) cukup lumayan lebat dan sejuk, walaupun belum seperti semula.

Gunung Waka (golo Waka) masih haus akan bibit kayu yang segar dari masyarakat.
Sabtu, 23 - 24 Januari 2021 saya bersama kawan-kawan bernostalgia kembali dalam sebuah camping singkat di puncak Gunung Waka (golo Waka).

Sekian lama tidak melihat panorama alam ini, akhirnya rasa kerinduan kami terobati. Puncak Gunung Waka (golo Waka) merupakan salah satu puncak tertinggi dataran lembah daerah Pacar.

Keindahan alam ini sangat cantik, panorama alam hamparan hijau disekelingnya menambah keanggunan yang menarik tak ada duanya dimata para penikmat petualangan.

Jarak yang ditempuh dengan jalan kaki dari jalan poros Ndiuk-Ruteng menuju puncak Gunung Waka (golo Waka) kira- kira 3 kilo meter. Jalan berkelok-kelok naik turun bukit menuju puncak ini butuh tenaga yang ekstra keras guys. Namun, sebagai generasi pecinta petualangan  apa pun tantangannya jangan menyerah dan harus mencoba. Hembusan sepoi disekeliling jalan yang berkelok-kelok menambah kesejukan hati yang gersang.

Generasi milenial silsilah keturunan suku Waka selama pandemi Covid-19 sudah mencoba berpetualagan setelah jenuh dirumahkan secara terus menerus.
Puncak Gunung Waka (golo Waka) yang sangat indah ini merupakan titipan dari Tuhan yang sekian lama tesembunyi dimata para penikmat petualangan.

Keindahan alam ini merupakan ciri khas suatu daerah yang mesti dijaga dengan sepenuh hati.

Keindahan itu ada di sini di Puncak Gunung Waka (golo Waka).
Keindahan alam yang cantik ini merupakan salah satu surganya daerah Pacar.

Keindahan puncak Gunung Waka (golo Waka) akan terasa berbeda jika sampai di puncaknya yang sejuk.

Editor: Pedi Paty

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun