Mohon tunggu...
Kakang Prabu
Kakang Prabu Mohon Tunggu... Lainnya - Wartawan

Kalau bersih tak perlu risih

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Ada Aroma Korupsi dan Pungli, APH diminta Periksa Oknum Kades Tanjung Dalam

10 April 2024   00:42 Diperbarui: 10 April 2024   00:42 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sumatera Selatan - Beberapa waktu lalu sempat viral di media massa tepatnya di tanggal 24 Februari 2024, sebuah pemberitaan yang ditayangkan oleh situs media Kompasone.com yang mengabarkan ada aroma korupsi dan tindakan pungutan liar oleh oknum Pemerintah Desa Tanjung Dalam Kecamatan Tanah Abang Kabupaten PALI Provinsi Sumatera Selatan.

Sayangnya tidak sampai 10 hari pemberitaan itu hilang dari media tersebut atau boleh dikata take down, entah apa sebabnya?, sehingga menimbulkan pertanyaan dari publik dan terkesan ada main mata oknum Pemerintah Desa dengan pihak media tersebut.

"Yah beritanya sudah hilang, ini menimbulkan pertanyaan di benak kami, pihak media kemaren tidak bisa dipercaya,"ujar warga Desa Tanjung Dalam yang tidak mau disebutkan namanya.

Kepada awak media ini warga menginformasikan, bahwa ada dugaan penyimpangan penggunaan Dana Desa (DD) Desa Tanjung Dalam Kecamatan Tanah Abang Kabupaten PALI.

Melalui pesan WhatsApp narasumber menguraikan dugaan tersebut berupa:
1. Tahun Anggaran 2023, Desa Tanjung Dalam menerima Dana Desa sebesar Rp.695.192.000, yang diperuntukkan beberapa program yang diantaranya, pencairan tahap satu digunakan untuk rehab rumah tidak layak huni, anggaran sebesar Rp.187.483.000, di sana narasumber menduga terjadi penyimpangan. Demikian halnya pencairan tahap dua dan tiga.

2. Kemudian pada tanggal 27 September 2023 warga Desa Tanjung Dalam penerima Bansos yang semestinya gratis, namun di sana narasumber menginformasikan oknum pemerintah desa pungut biaya kepada warga.

3. Selanjutnya pada 17 Oktober 2023, ada bantuan sembako gratis untuk warga, dari Anggota DPR RI dari Partai Nasdem, Hj Sri Kustina memberikan bantuan 500 paket sembako yang terdiri dari beras 5 Kg, gula pasir 1 kg, minyak goreng satu liter dan mie instan 4 bungkus. Dari informasi ada dugaan warga dipungut biaya juga, dengan besaran 10 ribu rupiah per KPM, terus paket sembako itu hanya sebagian diserahkan atau dibagikan ke masyarakat, Sedangkan sisanya, kurang lebih satu ton ada dugaan dijual oleh oknum pemerintah desa.

4. Pembuatan kolam ikan yang bersumber dari Dana Desa sebesar Rp.120 juta diduga dikerjakan tidak sesuai dengan dana yang ada. Melihat keadaan kolam ikan yang ada diperkirakan paling besar biayanya Rp.20 juta, bahkan ironisnya lagi secara kasat mata saat ini kolam ikan tersebut tidak ada manfaat bagi warga karena dikelola oleh oknum kades dan kroninya saja.

5. Soal dana Bumdes tahun 2020 dibelikan 8 ekor kerbau dan satu ekor sapi. Namun kerbau tersebut banyak dijual. Masyarakat pun tak pernah diberitahu. Menurut warga, kerbau yang berasal dari Dana Bumdes itu masih tersisa 4 ekor, terdiri dari dua induk dan dua ekor anak. Akan tetapi, kerbau tersebut dibagi dua oleh Kades dengan mantan Kades Tanjung Dalam.

Dikonfirmasi oleh tim media ini melalui pesan WhatsApp pada 13 Maret 2024, oknum kepala desa tidak memberikan Jawaban apapun, malahan pihak media mendapatkan informasi oknum kepala desa langsung ganti nomor telepon sehingga sampai berita ini ditayangkan beliau tidak memberikan klarifikasi soal dugaan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun