Mohon tunggu...
Eiman Furqan
Eiman Furqan Mohon Tunggu... -

penulis cilet-cilet

Selanjutnya

Tutup

Puisi

SAMPAH TAK BERKATA

23 September 2013   10:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:31 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sampah terdiam ditepian jalan
Menungu sang sapu untuk dibersihkan
Sampah tidak berkata sepatah katapun
Memang engkau jadikan aku sampah sebagai kawan dekatmu
Aku sampah hanya terdiam
Menunggu giliran dan bermalam di sudut trotoar
Aku sampah bisa jadi sumber penyakit hai-hai manusia
Tapi engkau betah bersaku aku
Engkau campakkan aku disebarangan tapi engkau tak pedulikan
Kemana arahku sampah yang berterbangan
Aku sampah berteman dengan debu jalanan untuk mempercantik rupa alammu hai manusia
Aku sampah yang masih tersisa kapan giliran aku engkau angkat
Terima kasih engkau telah mengangkatku dari bencana
Yang selalu mengincar kamu hai manusia
Selamat jalan di TPA
Dan sampai ketemu digunung sampah yang semakin menjulang
Aku sampah tak mau ditakdirkan menjadi botol, pelapis makanan dan pembalut bayi sekalipun
Tapi engkau hai manusia yang membuat aku begini
Tampa suara dan tampa berkata
Aku sampah kalau bisa berkata
Ingin berteriak sekeras-kerasnya untuk kamu dengarkan hai manusia
Ambillah aku ambillah aku
Aku ini perusak pemandangan yang begitu indah
Yang Allah ciptakan kepada hambaku
Hai manusia
Selamat jalan aku sampah
Semoga aku dapat dimanfaatkan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun