Mohon tunggu...
Eiman Furqan
Eiman Furqan Mohon Tunggu... -

penulis cilet-cilet

Selanjutnya

Tutup

Nature

Gunung Sampah Sang Pencakar Langit

20 September 2013   13:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:38 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begini potret-potret TPA yang ada di indonesia pada umumnya. Puncak gunung dihiasi dengan kantong-kantong plastik yang serba warna-warni. Hiasanya tidak sedap dipandang mata dan bau harum busuk menusuk hidung. Hewan matipun banyak berlimpah disekitar TPA dengan sederet sampah yang saling unjuk gigi untuk memperlihatkan wujud aslinya. Macam-macam rupa bentuknya, dengan gigitan viruspenyakit yang siap menerkam manusia.

Gunung sampah tidak pendek seperti bukit untuk sekarang ini, tetapi hampir mendekati dengan sebutan gunung, yang tidak akan lama lagi akan menjadi sebuah gunung dengan nama gunung sampah sang pencakar langit. Lumayan asyik kedengarannya. Para pendaki gunung dan para pecinta alam tidak mesti harus mendaki gunung yang bertebing tinggi dan buang sampah sembarangan. Inilah tempat yang cocok sebagai pencinta alam dengan coretan pilok dimana-mana, tetapi gunung sampah menjadi alternative sebagai sebuah pendakian yang memukau.

Kalaupun kita mau berandai-andai gunung sampah ini menjadi objek parawisata bagaimana menurut kamu ? Mungkin konyol, tetapi kita sebagai subjek maupun objek dan pemerintah berkesan peduli pada lingkungan hanya sebatas program, tetapi sebenarnya masih amburadul.Ini kenyataan dan akupun bisa merasakan bagaimana program-program TPA masih menjadi sifat sekunder dan di anak tirikan yang menjadi tanggung-tanggung untuk dijalankan. Inilah negaraku, Negara berkembang yang lagi unjuk kekuatan dengan berbagai program untuk menanggulangi sampah. Isi programnya lumayan bagus untuk dijalankan dan dibantu oleh donor dari berbagai negaramelalui NGO tetapi hasil belum maksimal. Siapa yang mau kita salahkan? Pemerintahkah atau individu –individu yang belum memahami akan sampah.

Tulisan ini dipersembahkan untukmu negaraku

Negara yang sarat dengan programnya

Negara yang siap menerkam korupsi , manipulasi setiap program yang dijalankan.

SALAM SAMPAH

WELCOME BANJIR

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun