Entah apa yang dipikirkan oleh ibu-ibu yang senang membicarakan apa yang bukan menjadi masalahnya. Mereka begitu sukarela membicarakan masalah dari teman, saudara, tetangga, bahkan orangyang tidak dikenalnya.
Mereka begitu lancar berbicara dan begitu serius mendengarkan, sampai-sampai acuh tak acuh dengan anak balitanya yang sedang menangis di odong-odong. Ibu-ibu penggosip ini sangat up to date dan baik dalam sharing informasi. Apapun dan darimanapun infomasinya, mereka pasti akan menyampaikannya ke ibu-ibu yang lain. Penyampaian itu bisa ketika berbelanja, bersantai, arisan, dan dimanapun ada kesempatan.
Anehnya, setiap bahan gossip yang mereka sampaikan, diketahui oleh satu atau dua ibu yang lain. Sehingga pembicaraan verbal menjadi lebih aktif dan kreatif. Tidak ada janjian sebelumnya bagi ibu-ibu yang ingin menggosip tentang bahan gossip. Pembicaraan itu lebih deras alirannya daripada aliran air yang menurun. Pengembangan bahan sangat menakjubkan, bahkan seorang ahli mengarang pun akan kalah jika melawan ibu-ibu ini berbicara. Entah sudah berapa banyak suara yang keluar dari mulut ibu-ibu penggosip ini. Mereka akan menjadi sangat berisik ketika mereka saling bertemu satu sama lain dan saling mengetahui apa yang ingin digossipkan. Ibu-ibu ini bisa menjadi mediator berita tercepat, walaupun akurasi kebenarannya termasuk tidak dapat dipertanggungjawabkan. Bagi orang yang memiliki kepentingan, apalagi membutuhkan tempo yang cepat dalam menyampaikan, ini bisa menjadi peluang.
